SILVER
Genre: fantasy, slice of life, romance,
Comedy, Isekai.
Tokoh : Julio, Silver, pak Borka
***
Di dunia dogeng dimana terdapat
sebuah ras hewan serigala yang banyak di incar banyak oleh pemburu, penyihir
dan ras lainnya. Dan diantara ras hewan serigala terdapat serigala langka yang
paling kuat, yaitu ras serigala berbulu perak. Dipercaya bahwa serigala berbulu
perak memiliki kekuatan sihir yang kuat dan membawa keberuntungan maunpun
kemalangan, sehingga darahnya pun dapat membuat awet muda. Sehingga ras
serigala perak harus bersembunyi dan hidup tanpa diketahui siapa pun.
Suatu hari dimusim dingin,
seorang anak di temukan sedang tersesat di dalam hutan dan karena paniknya sang
anak terpeleset dan masuk ke jurang yang terdapat sebuah gua. Sang anak semakin
panik dan mulai menangis, semakin lama haripun mulai gelap. Tidak tahu harus
berbuat apa sang anak hanya berdiam di dalam gua sambil menutupi wajahnya
dengan kedua telapak tangannya.
Malam semakin larut, sang anak
jadi lapar. Namun tidak ada yang dapat dimakan.
SRRRKKK........
Suara terdengar dari balik
dedaunan yang ada di luar gua. Sang anak menjadi gelisah, akankah ada hewan
buas yang muncul. Suara tersebut semakin mendekat dan mendekat dan benar saja.
Seekor serigala muncul dari balik semak tersebut. Sang anak perlahan-lahan
menjauh dan masuk lebih dalam ke dalam gua.
Dengan sinar bulan dimalam hari
yang terang, sosok serigala tersebut tampak jelas di mata sang anak. Sosok
serigala jantan yang anggun berbulu perak dan bulunya yang bagaikan bersinar
karena pantulan cahaya bulan malam itu.
Melihat sosok serigala yang
anggun, sang anak menjadi terkagum dan tanpa sadar mendekati serigala berbulu
perak tersebut.
Perlahan-lahan sang anak mencoba
untuk menyentuh serigala yang hanya berdiri diam dihadapannya.
“wah..., kamu anggun sekali. Bulu mu juga
lembut sekali..!!”
“apa kamu juga sedang tersesat..? aku juga
sedang tersesat..”
“ngak apa-apa, kita bisa bersama di dalam
gua, ya..”
Serigala berbulu perak tersebut
seolah paham dan mengerti apa yang dimaksud sang anak dan menurut untuk masuk
ke dalam gua bersama.
“apa kamu kedinginan..?” tanya sang anak.
Serigala hanya mengerakkan
ekornya, kemduian mendekatkan tubunya ke sang anak bagaikan selimut.
“ha.., kamu hangat sekali. Makasih ya..”
***
Pagi pun datag dan cuaca sangat
cerah. Sang anak bangun dari tidurnya dan merasa kelaparan. Ia melihat sang
serigala tidak berada di dekatnya. Lalu saat siang anak ingin keluar. Sang
serigala datang dengan membawa bangkai rusa dimulutnya dan menaruhnya di
hadapan sang anak.
“aku tidak bisa memakannya”
Lalu sang serigala pergi dan
kembali lagi dengan membawa ikan mentah dari sungai.
“aku juga tidak bisa memakannya bila belum
dimasak”
Bermaksud untuk pergi kembali,
sang anak mengikuti serigala menyusuri hutan. Lalu sang anak melihat pohon yang
sedang berbuah.
“ah.., aku mungkin bisa memakan yang itu..!!”
Sang anak berusaha untuk memanjat
pohon dan mengambil buah tersebut. Dengan usaha yang keras, sang anak menjatuhkan beberapa buah,
dan saat berusaha untuk meraih buah yang terakhir kaki sang anak tergelincir
dan ia pun terjatuh dari pohon.
Kaki sang anak terluka dan ia
mulai menangis. Sang serigala mendekati sang anak dan menjilati darah yang ada
di luka sang anak. Sang serigala meraug-raung seolah ia juga sedang menangis.
Melihat tingkah sang serigala yang meraung-raung, sang anak memeluknya dan
berhenti menangis. Sang anak satu persatu memungut buah yang ia ambil tadi dan
membawanya kembali ke dalam gua. Sang anak memakan buahnya, sang serigala
memakan rusa yang ia dapatkan tadi.
Malampun datang kembali, sang
anak tidur dengan menahan rasa sakit dikakinya yang masih terluka karena jatuh
dari pohon tadi. Sang serigala terkejut dan mendekati sang anak kembali. Sang
serigala melihat luka tersebut lalu melihat wajah sang anak. Sang anak hanya
mencoba tersenyum menahan rasa sakit dan mengelus kepala serigala dengan
lembut.
Sang serigala mendekati kai sang
anak dan menjilati lukanya untuk kedua kalinya.
“a..ah., sakit !” teriak sang anak
Namun perlahan, sakitnya hilang.
Semakin lama luka itu seakan sembuh. Snag serigala terus menjilati luka sang
anak, sampai sang anak menjadi tertidur. Sang anak bermimpi, di dalam mimpinya
ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya. Anak laki-laki
beramput perak dan ia pun tersenyum sambil berkata kepada sang anak bahwa ia
akan melindunginya.
Pagi pun datang, sang anak kaget
karena bangun dan melihat kakinya telah sembuh, lukanya telah sembuh dengan
sempurna. Ia menatapi sang serigala yang ada di depannya sedang tidur dengan pulasnya.
“terimakasih ya, Silver”
***
Mulai hari itu, sang serigala
dipanggil “Silver” oleh sang anak. Setiap hari mereka mencari buah dihutan dan
berburu hewan untuk serigala. Kadang mereka bertemu beruang dan serigala Silver
berusaha untuk melawannya dan beruang pun pergi.
“wah.., Silver kamu hebat..!!”
Kadang mereka main dan mandi di tepian sungai
“wah, Silver. Bulu mu indah sekali, apalagi
kalau sudah mandi ya..”
“wah...aku jadi basah nih..”
“haha....hah...haha..”
Sang anak tidak merasakan
kepanikan lagi di dalam hutan, malahan ia merasa gembira bermain di dalam hutan
berkat Silver.
Empat hari telah beralu, dan sang
anak pun berusaha untuk mencari jalan pulangnya sendiri. karena belum ada juga
yang menjemputnya.
Segala yang menghadang jalan
mereka lewati dan saling membantu satu sama lainnya. Dan pada akhirnya sang
anak melihat gumpalan asap yang berasal dari perapian rumah warga.
“hah..!! Silver, lihat itu ada asap..?!!”
“disana ada asap, Silver. Pasti disana ada
rumah orang. Orang tua ku pasti disana, kita harus kesana, Silver..!!”
Sang anak dengan bahagia pergi ke
arah asap. Dan benarlah itu adalah pemukiman warga desa tempat snag anak dan
keluarganya tinggal. Lalu sampai di dekat pemukiman.
“hah..!!, anak ku, Julio..!!”
“itu anakku, Julio..!! Julio...!!”
“tapi tunggu ? lihat apa yang ada di
belakangnya..!!”
“hah..!! apa itu..serigala..!!”
“serigala..serigala...!!”
“tapi itu bukan serigala biasa, lihat bulunya
! perak.. serigala berbulu perak..!!”
“jauhkan anak itu dari serigala..! ia akan
dimakan serigala perak itu.., cepat bawa kapak..!!”
Semuanya kaget melihat serigala
itu, apalagi serigala perak yang juga dikenal sebagai pembawa pertanda buruk.
“cepat...! habisi serigala itu..!!”
Sang anak diseret paksa untuk
menjauh dari Silver. Dan warga menyudutkan Silve dengan membuat kurungan
melingkar dengan api yang menyaala.
“jangan..jangan sakiti, Silver..!!”
“apa yang kalian lakukan, Silver adalah
temanku.. jangan..!! JANGAN SAKITI DIA..!!”
Sang anak menangis dan berteriak
kepada warga desa yang ada disana.
“jangan..!! TIDAK..! Silver..! PERGI..PERGI..!!”
Silver kebingunggang, ketakutan
dan tidak dapat kabur kemana pun. Ia sudah di kelilingi oleh api yang besar. Silver
meraung-raung ingin keluar dari lingkaran apai. Tapi saat ia ingin melompat
kapak warga desa mendekatinya.
“jangan...! TIDAK IBU..!. Silver, serigala
baik, ia sudah menolongku. Dia temanku..!! JANGAN SAKITI DIA..!!”
Sang anak berusaha melepaskan
diri dari tangan ibunya.
“ah.., Julio jangan..!!”
Julio berhasil lepas dan berlari
menuju Silver. Silver meraung-raung sangat kuat. Warga desa membawa jerami
besar dan melemparkanyan ketengah kobaan api agar serigala hangus terbakar. Dan
pada sat yang bersamaan Julio berlari masuk ke dalam kobaran api tersebut
dan...
BUARRRRRR....
Api semakin membesar dan terus
terbakar.
“HA..!!! TIDAK !! ANAKKU JULIOOOO............TIDAK..........!!!!”
“APA YANG KALIAN LAKUKAN... ANAKKU...!!”
Bersamaan dengan serigala
tersebut julia sang anak hangus termakan api.
***
Hujan turun dengan derasnya dan
mengeai wajah dan tubuh Julio. Julio, terbangun perlahan membuka matanya.
Cahaya yang menyilaukan yang datang dari lampu jalanan.
Julio tersadar berada disebuah
gang kecil diantara gedung-gedung bangunan kota di malam hari di pelukan
seorang remaja laki-laki berambut perak yang sedang tidak sadarkan diri. Julio
berusaha untuk bangkit dan melepaskan pelukan orang tersebut dan merasakan ada
yang aneh dengan orang tersebut. Karena gelap tidak terlalu jelas terlihat
bahwa ia juga memiliki telinga seperti Silver dan ekor atau tepatnya itu adalah
wujud manusianya Silver.
Julio berusah untk membawanya
ketempat yang lebih teduh. Julio mendapati taman yang ada atapnya dan mereka
pun semalaman berada disana.
Pagi harinya, julia bangun
dikejutkan oleh laki-laki yang ada di sampingnya sedang menatapnya penuh harap.
“Julio..!” teriaknya.
Ekor dan tekingganya bergerak
sendiri dan seolah mengharapkan sesuatu.
“Julio, kamu sudah sadar..?!” dan ia mulai meraung-raung.
“Silver..!!”
“ya..!” jawabnya.
“Silver, apa ini kamu. Tapi kamu kan..??!”
Julio melihat dengan jelas tepat
mereka berada dan banyak orang lalu lalang melewati dengan tertawa dan pakaian
yang berbeda dari warga desa mereka serta bahasa yang tidak mereka mengerti.
“Silver, apa ini benaran kamu. Lalu, kita
sedang dimana ini..?”
“karna situasi saat itu, tanpa sadar aku
menggunakan kekuatan ku dan sekarang kita ada disini. Tapi aku ngak tau dimana
kita. Mungkin di dunia lain..??!”
“aku tidak perduli asalkan julia tidak
apa-apa ! aku pasti akan melindungimu, Julio..!!”
“apa..? dunia lain..!!”
Julio dan Silver berada di dunia
lain yang benar-benar sangat berbeda dengan dunia yang mereka tinggali selama
ini, hnay berupa gedung-gedung yang menjulang tingii dan pepohonan yang mereka
lihat amatlah sedikit dan sangat berbeda dari dunia mereka. Di dunia ini ,
sihir dianggap tabu dan tidak ada kerajaan dan ras lain selain manusia hewan,
tumbuhan. Dan untuk bertahan hidup cukup amat sulit.
Sudah dua bulan lamanya setelah
mereka terdampat di dunia entah dimana letaknya. Mereka bertemu dengan seorang
polisi yang tengah berpatroli dan mengajak mereka untuk tinggal di sebuah
kontrakan bila tidak memiliki tempat tinggal. Polisi tersebut bernama Borka. Ia
adalah manusia di dunia lain yang pertama kali yang mengajak mereka untuk tinggal bersama. Borka mencarikan Julio dan
siver tempat tinggal dengan syarat mereka harus mencari uang sendiri untuk
membeli makanan mereka.
Dengan usaha mereka dapat sedikit demi sedikit
beradaptasi dengan lingkungan dunia lain ini. kini untuk mendapatkan makanan Silver
bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran dan Julio bertugas untuk menjaga
rumah dan membuat rumah jadi bersih. Karena umur Julio tidak mendapatkan
kerjaan karena akan melanggar hukum yang ada di dunia lain ini.
Silver berkerja di restoran
awalnya pun harus didampingi oleh Julio. Karena Silver tidak mau bicara dengan
siapapun kecuali Julio. Dan karena merasakan kesulitan yang dialami oleh mereka
berdua pemilik restoran pun menerima Silver. Silver pun di kenal sebagai cowok
pendiam di tempat kerjanya. Bila Julio datang mampir barulah suara Silver yang
lembut dapat di dengar karyawan lainnya.
Sebelumnya Julio meminta agar Silver
tidak menggunakan kekuatannya dan menyembunyikan telngan dan ekor nya agar
tidak diketahui oleh manusia dunia ini. dengan penampilannya sekarang ini. Silver
adalah remaja laki-laki pendiam, berambut perak yang selalu menutupi kepala nya
dengan topi yang bekerja sebagai pelayan restoran makan. Identitas mereka di
dunia ini adalah sebagi keluarga dimana Silver sebagai kakaknya dan Julio
adalah adik dari Silver, mereka tinggal di rumah kontrakkan di samping sebuah
taman kecil.
Sore hari, Silver terlambat
pulang dari tempat kerjanya. Dan karena sedikit kawatir, Julio menunggu di luar
taman. Lalu pandangan Julio merasa seakan akan ia sedang di awasi oleh
seseorang. Jauh disamping Julio ada seorang gadis kecil yang sedang
memandanginya. Julio berusaha untuk tidak menghiraukannya dan bermain
seluncuran. Gadis itu mendekat dan terus menatapi Julio dengan tajam.
Merasa terganggu Julio pergi
kearah ayunan dan berayun beberapa kali lalu berhenti. Julio melihat
kesekelilig gadis kecil itu tidak kelihatan lagi, hati Julio tiba-tiba menjadi
lebih gelisah. Lalu tiba-tiba seseorang mendorongnya dari belakang dan Julio
jatuh ke tanah hingga membuat lutunya berdarah.
“aduh...sakit..”
Julio, menoleh kebelakang dan ia
temukan gadis yang selama tadi memandangi nya dengan tajam berada di belakang
dan mendorongnya.
“ada apa dengan mu..??!”
“kenapa kamu mendorong ku..?? dan dari tadi
juga kamu menatap ku terus kan..?!”
Dengan nada yang tinggi karena
kesal, Julio berkata kepada gadis kecil tersebut. Dan setelah mendengar
kata-kata Julio, gadis kecil tersebut pergi pulang dengan berlari tanpa
mengucapkan kata maaf atau apapun.
“ada apa dengannya..?!”
“apa dia tidak paham apa yang aku katakan,
ya..?!”
“aduh..sakit..! Silver kamu dimana..??”
Silver pulang sudah larut, dan
ketika ia membuka pintu rumah. Julio sedang tertidur pulas di depan pintu
dengan kaki yang terluka. Silver sadar akan luka yang ada di kaki Julio. Silver
pun mengangkat Julio ke tempat tidurnya. Dan mengambil obat luka. Mencoba untuk
membersihkan luka denga obat manusia di dunia itu. Namun Julio merasa
kesakitan. Silver sedih melihatnya dan meletakkan kembali obat luka tersebut ke
dalam kotak obat.
Silver menggunakan cara lamanya
agar luka Julio cepat sembuh, yaitu dengan menjilatinya. Dan itulah yang
dilakukan Silver.
“aduh...”
Keesokan paginya, Julio terbagun
di kasur yang empuk. Ia meraba-raba dan merasakan bulu yang halus
disekelilingnya, dan ia pun terbangun.
“Silver..!!?”
“kenapa ? kamu dalam wujud serigala mu..??”
***
Julio
kaget akan keadaan Silver yang kembali dengan wujud serigalanya. Lalu apa yang
akan terjadi dengan wujud manusianya Silver, manajer restoran tempatya bekerja
pasti akan menanyai Silver bila tidak datang untuk bekerja, dan Silver sendiri
tidak mungkin datang ke restoran dengan wujudnya yang sekarang ini. dan bila
tetap seperti ini dari mana mereka akan mendapat kan uang untuk membeli
makanan.
“Silver, apa
yang harus kita lakukan..?”
“bagaimana
caranya agar kamu kembali ke bentuk asal mu kembali..?”
“aku juga
tidak mengetahuinya, ini semua terjadi begitu saja, Julio..?”
“Silver, ayo
kita pikirkan sebelumnya apa yang kamu lakukan. Atau apa yang kamu makan ?”
“mungkin kah
itu penyebabnya kasus iini semua..!!”
“hmm..seingatku.
hari ini aku bekerja seperti biasanya, makan makanan seperti biasa dan lalu
pulang agar larut sedikit. Lalu aku menemukanmu tertidur di dekat pintu lalu
aku membawa ke dalam kamar. Lalu...”
“lalu
apa..?”
“karena
melihat mu kesakitan karena luka, aku pun bermaksud untuk mengobatinya dengan
obat luka dunia ini..”
“namun
karena tidka tega melihatmu menahan sakit, aku pun menyembuhkan luka itu dengan
sihirku dengan cara menjilatinya, apa kah tidak boleh..?!”
“kamu
menjilatinya..?”
“hmm..”
Julio
pun berpikir sejenak, apa yang menjadi pemicu dari perubahan wujud dari Silver.
Lalu terpikirkan ide dalam pikiran Julio untuk membuat goresan luka ditangannya
dengan mengambil pisau yang ada di dapur lalu mengoreskan jarinya.
“Silver, aku
tidak tahu apakah ini benar. Namun ini hanya dugaan ku sementara ini..?”
“maukah kamu
menyembuhkan luka ini lagi dengan menjilatinya..”
“hmm.. akan
ku lakukan..”
Lalu
benar saja, Silver berubah wujud lagi menjadi sosok wujud manusia kini hanya
dengan telinga yang kelihatan.
“wah.. ekor
mu ngak ada Silver..?”
“wah, aku
benaran berubah wujud lagi..”
Lalu
bermaksud untuk pergi menaruh pisau kembali ke dapur. Silver masih melihat
beberapa bercak darah di pipinya dan dengan maksud membersihkan darah tersebut.
Silver tidak sengaja menjilatinya dengan lidahnya.
“Silver..!!”
“hah..!! Julio..
aku berubah lagi...?”
Sudah
jelaslah bahwa pemicu dari perubahan itu adalah darah. Bukan luka maupun yang
lainnya. Dan dengan ini agar identitas mereka tidak ketahuan. Julio menegaskan
pada Silver untuk menjauhi yang namanya darah. Apapun jenis darah itu dan
berasal dari mana darah tersebut, dan Silver mengerti maksud dari peristiwa
yang di jelaskan Julio.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana