Laman

Jumat, 12 Oktober 2018

SILVER 01

SILVER
Genre: fantasy, slice of life, romance, Comedy, Isekai.
Tokoh : Julio, Silver, pak Borka

***

Di dunia dogeng dimana terdapat sebuah ras hewan serigala yang banyak di incar banyak oleh pemburu, penyihir dan ras lainnya. Dan diantara ras hewan serigala terdapat serigala langka yang paling kuat, yaitu ras serigala berbulu perak. Dipercaya bahwa serigala berbulu perak memiliki kekuatan sihir yang kuat dan membawa keberuntungan maunpun kemalangan, sehingga darahnya pun dapat membuat awet muda. Sehingga ras serigala perak harus bersembunyi dan hidup tanpa diketahui siapa pun.

Suatu hari dimusim dingin, seorang anak di temukan sedang tersesat di dalam hutan dan karena paniknya sang anak terpeleset dan masuk ke jurang yang terdapat sebuah gua. Sang anak semakin panik dan mulai menangis, semakin lama haripun mulai gelap. Tidak tahu harus berbuat apa sang anak hanya berdiam di dalam gua sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Malam semakin larut, sang anak jadi lapar. Namun tidak ada yang dapat dimakan.

SRRRKKK........

Suara terdengar dari balik dedaunan yang ada di luar gua. Sang anak menjadi gelisah, akankah ada hewan buas yang muncul. Suara tersebut semakin mendekat dan mendekat dan benar saja. Seekor serigala muncul dari balik semak tersebut. Sang anak perlahan-lahan menjauh dan masuk lebih dalam ke dalam gua.

Dengan sinar bulan dimalam hari yang terang, sosok serigala tersebut tampak jelas di mata sang anak. Sosok serigala jantan yang anggun berbulu perak dan bulunya yang bagaikan bersinar karena pantulan cahaya bulan malam itu.

Melihat sosok serigala yang anggun, sang anak menjadi terkagum dan tanpa sadar mendekati serigala berbulu perak tersebut.
Perlahan-lahan sang anak mencoba untuk menyentuh serigala yang hanya berdiri diam dihadapannya.

“wah..., kamu anggun sekali. Bulu mu juga lembut sekali..!!”
“apa kamu juga sedang tersesat..? aku juga sedang tersesat..”
“ngak apa-apa, kita bisa bersama di dalam gua, ya..”

Serigala berbulu perak tersebut seolah paham dan mengerti apa yang dimaksud sang anak dan menurut untuk masuk ke dalam gua bersama.

“apa kamu kedinginan..?” tanya sang anak.

Serigala hanya mengerakkan ekornya, kemduian mendekatkan tubunya ke sang anak bagaikan selimut.

“ha.., kamu hangat sekali. Makasih ya..”

***

Pagi pun datag dan cuaca sangat cerah. Sang anak bangun dari tidurnya dan merasa kelaparan. Ia melihat sang serigala tidak berada di dekatnya. Lalu saat siang anak ingin keluar. Sang serigala datang dengan membawa bangkai rusa dimulutnya dan menaruhnya di hadapan sang anak.

“aku tidak bisa memakannya”

Lalu sang serigala pergi dan kembali lagi dengan membawa ikan mentah dari sungai.

“aku juga tidak bisa memakannya bila belum dimasak”

Bermaksud untuk pergi kembali, sang anak mengikuti serigala menyusuri hutan. Lalu sang anak melihat pohon yang sedang berbuah.

“ah.., aku mungkin bisa memakan yang itu..!!”

Sang anak berusaha untuk memanjat pohon dan mengambil buah tersebut. Dengan usaha yang  keras, sang anak menjatuhkan beberapa buah, dan saat berusaha untuk meraih buah yang terakhir kaki sang anak tergelincir dan ia pun terjatuh dari pohon.

Kaki sang anak terluka dan ia mulai menangis. Sang serigala mendekati sang anak dan menjilati darah yang ada di luka sang anak. Sang serigala meraug-raung seolah ia juga sedang menangis. Melihat tingkah sang serigala yang meraung-raung, sang anak memeluknya dan berhenti menangis. Sang anak satu persatu memungut buah yang ia ambil tadi dan membawanya kembali ke dalam gua. Sang anak memakan buahnya, sang serigala memakan rusa yang ia dapatkan tadi.

Malampun datang kembali, sang anak tidur dengan menahan rasa sakit dikakinya yang masih terluka karena jatuh dari pohon tadi. Sang serigala terkejut dan mendekati sang anak kembali. Sang serigala melihat luka tersebut lalu melihat wajah sang anak. Sang anak hanya mencoba tersenyum menahan rasa sakit dan mengelus kepala serigala dengan lembut.

Sang serigala mendekati kai sang anak dan menjilati lukanya untuk kedua kalinya.

“a..ah., sakit !” teriak sang anak

Namun perlahan, sakitnya hilang. Semakin lama luka itu seakan sembuh. Snag serigala terus menjilati luka sang anak, sampai sang anak menjadi tertidur. Sang anak bermimpi, di dalam mimpinya ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya. Anak laki-laki beramput perak dan ia pun tersenyum sambil berkata kepada sang anak bahwa ia akan melindunginya.

Pagi pun datang, sang anak kaget karena bangun dan melihat kakinya telah sembuh, lukanya telah sembuh dengan sempurna. Ia menatapi sang serigala yang ada di depannya sedang tidur dengan pulasnya.

“terimakasih ya, Silver”

***

Mulai hari itu, sang serigala dipanggil “Silver” oleh sang anak. Setiap hari mereka mencari buah dihutan dan berburu hewan untuk serigala. Kadang mereka bertemu beruang dan serigala Silver berusaha untuk melawannya dan beruang pun pergi.

“wah.., Silver kamu hebat..!!”
Kadang mereka main dan mandi di tepian sungai
“wah, Silver. Bulu mu indah sekali, apalagi kalau sudah mandi ya..”
“wah...aku jadi basah nih..”
“haha....hah...haha..”

Sang anak tidak merasakan kepanikan lagi di dalam hutan, malahan ia merasa gembira bermain di dalam hutan berkat Silver.
Empat hari telah beralu, dan sang anak pun berusaha untuk mencari jalan pulangnya sendiri. karena belum ada juga yang menjemputnya.

Segala yang menghadang jalan mereka lewati dan saling membantu satu sama lainnya. Dan pada akhirnya sang anak melihat gumpalan asap yang berasal dari perapian rumah warga.

“hah..!! Silver, lihat itu ada asap..?!!”
“disana ada asap, Silver. Pasti disana ada rumah orang. Orang tua ku pasti disana, kita harus kesana, Silver..!!”

Sang anak dengan bahagia pergi ke arah asap. Dan benarlah itu adalah pemukiman warga desa tempat snag anak dan keluarganya tinggal. Lalu sampai di dekat pemukiman.

“hah..!!, anak ku, Julio..!!”
“itu anakku, Julio..!! Julio...!!”
“tapi tunggu ? lihat apa yang ada di belakangnya..!!”
“hah..!! apa itu..serigala..!!”
“serigala..serigala...!!”

“tapi itu bukan serigala biasa, lihat bulunya ! perak.. serigala berbulu perak..!!”
“jauhkan anak itu dari serigala..! ia akan dimakan serigala perak itu.., cepat bawa kapak..!!”

Semuanya kaget melihat serigala itu, apalagi serigala perak yang juga dikenal sebagai pembawa pertanda buruk.

“cepat...! habisi serigala itu..!!”

Sang anak diseret paksa untuk menjauh dari Silver. Dan warga menyudutkan Silve dengan membuat kurungan melingkar dengan api yang menyaala.

“jangan..jangan sakiti, Silver..!!”
“apa yang kalian lakukan, Silver adalah temanku.. jangan..!! JANGAN SAKITI DIA..!!”

Sang anak menangis dan berteriak kepada warga desa yang ada disana.

“jangan..!! TIDAK..! Silver..! PERGI..PERGI..!!”

Silver kebingunggang, ketakutan dan tidak dapat kabur kemana pun. Ia sudah di kelilingi oleh api yang besar. Silver meraung-raung ingin keluar dari lingkaran apai. Tapi saat ia ingin melompat kapak warga desa mendekatinya.

“jangan...! TIDAK IBU..!. Silver, serigala baik, ia sudah menolongku. Dia temanku..!! JANGAN SAKITI DIA..!!”

Sang anak berusaha melepaskan diri dari tangan ibunya.

“ah.., Julio jangan..!!”

Julio berhasil lepas dan berlari menuju Silver. Silver meraung-raung sangat kuat. Warga desa membawa jerami besar dan melemparkanyan ketengah kobaan api agar serigala hangus terbakar. Dan pada sat yang bersamaan Julio berlari masuk ke dalam kobaran api tersebut dan...

BUARRRRRR....

Api semakin membesar dan terus terbakar.

“HA..!!! TIDAK !! ANAKKU JULIOOOO............TIDAK..........!!!!”
“APA YANG KALIAN LAKUKAN... ANAKKU...!!”

Bersamaan dengan serigala tersebut julia sang anak hangus termakan api.

***

Hujan turun dengan derasnya dan mengeai wajah dan tubuh Julio. Julio, terbangun perlahan membuka matanya. Cahaya yang menyilaukan yang datang dari lampu jalanan.
Julio tersadar berada disebuah gang kecil diantara gedung-gedung bangunan kota di malam hari di pelukan seorang remaja laki-laki berambut perak yang sedang tidak sadarkan diri. Julio berusaha untuk bangkit dan melepaskan pelukan orang tersebut dan merasakan ada yang aneh dengan orang tersebut. Karena gelap tidak terlalu jelas terlihat bahwa ia juga memiliki telinga seperti Silver dan ekor atau tepatnya itu adalah wujud manusianya Silver.

Julio berusah untk membawanya ketempat yang lebih teduh. Julio mendapati taman yang ada atapnya dan mereka pun semalaman berada disana.
Pagi harinya, julia bangun dikejutkan oleh laki-laki yang ada di sampingnya sedang menatapnya penuh harap.

“Julio..!” teriaknya.

Ekor dan tekingganya bergerak sendiri dan seolah mengharapkan sesuatu.

“Julio, kamu sudah sadar..?!” dan ia mulai meraung-raung.
“Silver..!!”
“ya..!” jawabnya.
“Silver, apa ini kamu. Tapi kamu kan..??!”

Julio melihat dengan jelas tepat mereka berada dan banyak orang lalu lalang melewati dengan tertawa dan pakaian yang berbeda dari warga desa mereka serta bahasa yang tidak mereka mengerti.

“Silver, apa ini benaran kamu. Lalu, kita sedang dimana ini..?”
“karna situasi saat itu, tanpa sadar aku menggunakan kekuatan ku dan sekarang kita ada disini. Tapi aku ngak tau dimana kita. Mungkin di dunia lain..??!”
“aku tidak perduli asalkan julia tidak apa-apa ! aku pasti akan melindungimu, Julio..!!”
“apa..? dunia lain..!!”

Julio dan Silver berada di dunia lain yang benar-benar sangat berbeda dengan dunia yang mereka tinggali selama ini, hnay berupa gedung-gedung yang menjulang tingii dan pepohonan yang mereka lihat amatlah sedikit dan sangat berbeda dari dunia mereka. Di dunia ini , sihir dianggap tabu dan tidak ada kerajaan dan ras lain selain manusia hewan, tumbuhan. Dan untuk bertahan hidup cukup amat sulit.

Sudah dua bulan lamanya setelah mereka terdampat di dunia entah dimana letaknya. Mereka bertemu dengan seorang polisi yang tengah berpatroli dan mengajak mereka untuk tinggal di sebuah kontrakan bila tidak memiliki tempat tinggal. Polisi tersebut bernama Borka. Ia adalah manusia di dunia lain yang pertama kali yang mengajak mereka untuk  tinggal bersama. Borka mencarikan Julio dan siver tempat tinggal dengan syarat mereka harus mencari uang sendiri untuk membeli makanan mereka.
Dengan usaha mereka dapat sedikit demi sedikit beradaptasi dengan lingkungan dunia lain ini. kini untuk mendapatkan makanan Silver bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran dan Julio bertugas untuk menjaga rumah dan membuat rumah jadi bersih. Karena umur Julio tidak mendapatkan kerjaan karena akan melanggar hukum yang ada di dunia lain ini.

Silver berkerja di restoran awalnya pun harus didampingi oleh Julio. Karena Silver tidak mau bicara dengan siapapun kecuali Julio. Dan karena merasakan kesulitan yang dialami oleh mereka berdua pemilik restoran pun menerima Silver. Silver pun di kenal sebagai cowok pendiam di tempat kerjanya. Bila Julio datang mampir barulah suara Silver yang lembut dapat di dengar karyawan lainnya.

Sebelumnya Julio meminta agar Silver tidak menggunakan kekuatannya dan menyembunyikan telngan dan ekor nya agar tidak diketahui oleh manusia dunia ini. dengan penampilannya sekarang ini. Silver adalah remaja laki-laki pendiam, berambut perak yang selalu menutupi kepala nya dengan topi yang bekerja sebagai pelayan restoran makan. Identitas mereka di dunia ini adalah sebagi keluarga dimana Silver sebagai kakaknya dan Julio adalah adik dari Silver, mereka tinggal di rumah kontrakkan di samping sebuah taman kecil.

Sore hari, Silver terlambat pulang dari tempat kerjanya. Dan karena sedikit kawatir, Julio menunggu di luar taman. Lalu pandangan Julio merasa seakan akan ia sedang di awasi oleh seseorang. Jauh disamping Julio ada seorang gadis kecil yang sedang memandanginya. Julio berusaha untuk tidak menghiraukannya dan bermain seluncuran. Gadis itu mendekat dan terus menatapi Julio dengan tajam.

Merasa terganggu Julio pergi kearah ayunan dan berayun beberapa kali lalu berhenti. Julio melihat kesekelilig gadis kecil itu tidak kelihatan lagi, hati Julio tiba-tiba menjadi lebih gelisah. Lalu tiba-tiba seseorang mendorongnya dari belakang dan Julio jatuh ke tanah hingga membuat lutunya berdarah.

“aduh...sakit..”

Julio, menoleh kebelakang dan ia temukan gadis yang selama tadi memandangi nya dengan tajam berada di belakang dan mendorongnya.

“ada apa dengan mu..??!”
“kenapa kamu mendorong ku..?? dan dari tadi juga kamu menatap ku terus kan..?!”

Dengan nada yang tinggi karena kesal, Julio berkata kepada gadis kecil tersebut. Dan setelah mendengar kata-kata Julio, gadis kecil tersebut pergi pulang dengan berlari tanpa mengucapkan kata maaf atau apapun.

“ada apa dengannya..?!”
“apa dia tidak paham apa yang aku katakan, ya..?!”
“aduh..sakit..! Silver kamu dimana..??”

Silver pulang sudah larut, dan ketika ia membuka pintu rumah. Julio sedang tertidur pulas di depan pintu dengan kaki yang terluka. Silver sadar akan luka yang ada di kaki Julio. Silver pun mengangkat Julio ke tempat tidurnya. Dan mengambil obat luka. Mencoba untuk membersihkan luka denga obat manusia di dunia itu. Namun Julio merasa kesakitan. Silver sedih melihatnya dan meletakkan kembali obat luka tersebut ke dalam kotak obat.

Silver menggunakan cara lamanya agar luka Julio cepat sembuh, yaitu dengan menjilatinya. Dan itulah yang dilakukan Silver.

“aduh...”

Keesokan paginya, Julio terbagun di kasur yang empuk. Ia meraba-raba dan merasakan bulu yang halus disekelilingnya, dan ia pun terbangun.

“Silver..!!?”
“kenapa ? kamu dalam wujud serigala mu..??”

***

Julio kaget akan keadaan Silver yang kembali dengan wujud serigalanya. Lalu apa yang akan terjadi dengan wujud manusianya Silver, manajer restoran tempatya bekerja pasti akan menanyai Silver bila tidak datang untuk bekerja, dan Silver sendiri tidak mungkin datang ke restoran dengan wujudnya yang sekarang ini. dan bila tetap seperti ini dari mana mereka akan mendapat kan uang untuk membeli makanan.

“Silver, apa yang harus kita lakukan..?”
“bagaimana caranya agar kamu kembali ke bentuk asal mu kembali..?”
“aku juga tidak mengetahuinya, ini semua terjadi begitu saja, Julio..?”
“Silver, ayo kita pikirkan sebelumnya apa yang kamu lakukan. Atau apa yang kamu makan ?”

“mungkin kah itu penyebabnya kasus iini semua..!!”
“hmm..seingatku. hari ini aku bekerja seperti biasanya, makan makanan seperti biasa dan lalu pulang agar larut sedikit. Lalu aku menemukanmu tertidur di dekat pintu lalu aku membawa ke dalam kamar. Lalu...”
“lalu apa..?”

“karena melihat mu kesakitan karena luka, aku pun bermaksud untuk mengobatinya dengan obat luka dunia ini..”
“namun karena tidka tega melihatmu menahan sakit, aku pun menyembuhkan luka itu dengan sihirku dengan cara menjilatinya, apa kah tidak boleh..?!”
“kamu menjilatinya..?”
“hmm..”

Julio pun berpikir sejenak, apa yang menjadi pemicu dari perubahan wujud dari Silver. Lalu terpikirkan ide dalam pikiran Julio untuk membuat goresan luka ditangannya dengan mengambil pisau yang ada di dapur lalu mengoreskan jarinya.

“Silver, aku tidak tahu apakah ini benar. Namun ini hanya dugaan ku sementara ini..?”
“maukah kamu menyembuhkan luka ini lagi dengan menjilatinya..”
“hmm.. akan ku lakukan..”

Lalu benar saja, Silver berubah wujud lagi menjadi sosok wujud manusia kini hanya dengan telinga yang kelihatan.

“wah.. ekor mu ngak ada Silver..?”
“wah, aku benaran berubah wujud lagi..”

Lalu bermaksud untuk pergi menaruh pisau kembali ke dapur. Silver masih melihat beberapa bercak darah di pipinya dan dengan maksud membersihkan darah tersebut. Silver tidak sengaja menjilatinya dengan lidahnya.

“Silver..!!”
“hah..!! Julio.. aku berubah lagi...?”

Sudah jelaslah bahwa pemicu dari perubahan itu adalah darah. Bukan luka maupun yang lainnya. Dan dengan ini agar identitas mereka tidak ketahuan. Julio menegaskan pada Silver untuk menjauhi yang namanya darah. Apapun jenis darah itu dan berasal dari mana darah tersebut, dan Silver mengerti maksud dari peristiwa yang di jelaskan Julio.

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana