Minggu, 01 Oktober 2017

ICELY (07)




Hallo sobat ku, apa kabarnya ?? pagi yang cerah di hari minggu ini. Terimakasih udah mampir kemari. Sekarang ini lagi mengebu-gebunya nih semangat untuk melanjutkan cerita karangan yang berjudul Icely ini. aku kurang tau pasti bagaimana pendapat kalian tentang alur cerita ku kali ini. Namun karena aku ingin berbagi dan meluapkan inspirasi semuanya ku tuang di dalam blog ku aja deh... hehehehe...pingin deh rasanya buat sebuah karya yang nantinya dapat dibuku kan. Dan akan ku mulai dulu dengan berbagi untuk mu sobat. Ya dah deh ngak usah banyak kata-kata lagi, kita lanjut aja deh sambungan dari Icely kita. HAPPY READING....


***

Yuna pulang ke rumahnya? Atau tepatnya adalah tempat perkumpulan mereka. Malam ini yuna dan teman-temannya akan beraksi. Yuna dan temannya akan mencuri di rumah salah satu bangsawan kaya yang ada di kota mereka.

Kelompok yuna ini dipimpin oleh pemuda bernama alex. Anggota kelompok ini seluruhnya berjumlah 200 orang yang terdiri dari anak-anak, pria, wanita yang tersebar di seluruh kota dalam beberapa kelompok.

Dan yuna berada dalam satu kelompok dengan alex sebagai pimpinan mereka.
Malam ini, alex akan melancarkan serangannya kepada bangsawan yang kikir dengan harta dan jabatannya selama ini. Bangsawan tersebut tidak memikirkan bagaimana melaksanakan tugasnya sebagai pelindung masyarakat malahan masyarakat diinjak injaknya dan berbuat semena mena akan kekuasaan yang diberikan kepadanya. Maka bagi alex, pencurian mereka ini adalah bentuk keprihatinan bagi masyarakat yanga selama ini telah ditindas oleh para bangsawan itu.

Alex mendirikan kelompok pencuri ini dengan tujuan untuk membela kaum yang lemah. Harta rampasan atau curian akan diisumbangkan kepada masyarakat yang tidak mampu. Itu adalah jalan keadilan yang alex lalukan. Namun bagaimana pun pencuri tetaplah pencuri. Walau kadang anggota kelompok bisa menjadi salah satu korban dari kejamnya bangsawan yang ada di pemerintahan.

Pemerintahan di pimpin oleh sang raja. Namun sekarang posisi dan kondisi sang raja tidak dapat untuk mengontrol seluruh penjuru daerah kekuasaannya karena ia sendiri sedang dilanda sebuah penyakit parah selama satu tahun terakhir. Dan yang mengontrol sementara adalah penasehat raja.

Raja kehilangan putra sulungnya saat ia masih bayi. Dan kini yang tinggal adalah putrinya tercinta yang selalu menemaninya. Penesehat selalu mendorong raja untuk segera menikahkan putri dengan pangeran kerajaan lain agar kerajaan tidak mennjadi lemah. Tapi, usulan itu selalu ditolak raja dengan alasan ia masih kuat dan putri masihlah seorang gadis kecil berumur 12 tahun.

Begitulah sekelumit keadaan yang ada di istana. Dan untuk zeno, pagi ini adalah hari yang sangat menyibukkan karena pesanan yang menumpuk dan belum ia selesaikan. Dan waktu mepet untuk mengantarkan kira dan kiri ke sekolah mereka. Sepertengahan jalan buru buru, zeno kira dan kiri bertemu dengan yuna. Zeno jadi kepikiran untuk menitipkan kira dan kiri kemudian mengantarkan mereka ke sekolah lalu menjemputnya tentu dengan adanya bayaran yang pas tentunya.
Yuna yang mendengar  masalah uang menimpa zeno pun setuju untuk membantunya. Kira dan kiri berangkat ke sekolah dengan yuna. Zeno pun  kembali ke rumah dan mengerjakan seluruh pesanan yang telah dipesan. Lalu selagi mengerjakan pesanan, zeno merasakan sesuatu perasaan yang mencekam yang berasal dari luar desa. Arahnnya terasa datang dari hitan yang ada di lereng gunung es yang ada di pinggit desa mereka.

Perasaan yang sebelumnya belum pernah dirasakan oleh zeno. Perasaan yang mungkin hanya zeno yang dapat merasakannya. Ditempat yang jadi resahan bagi zeno. Disana ada makhluk aneh yang menyerupai manusia yang datang dari semak semak yang gelap. Makhluk ini sedang mengerang dengan taringnya yang keluar  dan mata yang merah menyala. Pandangan matanya menuju ke arah desa. Apa sebenarnya makhluk itu.


Yuna sudah mengantarkan kira dan kiri sampai disekolah mereka dengan baik. Setelah mengantarkan kira dan kiri, yuna pergi ke salah satu gang sepi yang jarang dilewati oleh orang-orang. Yuna berjalan menyelusuri dari satu gang ke gang lainnya lalu sampai ditempat saluran air pembuangan, melalui anak tangga dan kemudian sebuah pintu besi tua. Dibalik pintu tersebut alex sang pemimpin dari kelompok telah berada di atas mimbar dan dikelilingi oleh anggota penggikutnya. Alex memberikan pengumuman bahwa malam ini kelompok mereka akan menyerang salah satu rumah keluarga bangsawan yang bernama bangsawan Pillio, yang selama ini dianggap bangsawan yang paling kikir. Dengan alasan tersebut, tepat pukul 9 malam alex dan kelompoknya akan menyerang rumah kediaman bangsawan pillio tersebut.

Di dalan istana penasehat kerajaan, tuan Lindres sedang membujuk raja agar menikahkan putri dengan pangeran dari kerajaan tetangga. Putri kita ini bernama Putri Anrea frisya. Namun raja masih kurang setuju dengan usia kematangan putri untuk dinikahkan.

Putri Anrea Frisya, kita panggil saja dengan singkat menjadi putri An. Sang putri sedang menuju kamar sang ayah dengan membawakan beberapa makanan dan obat, sebelum masuk putri An berhenti dan mendengar percakapan tersebut.

"Maaf mengganggu percakapan anda tuan Lindres, namun ini adalah waktu untuk ayah makan obatnya dan dapatkan anda menunda perbincangan ini"
"Haahaha.. maaf kan saya tuan putri Anrea. Baiklah saya akan kembali saja nanti. Silahkan yang mulia.."

Tuan Lindres pun meninggalkan ruangan baginda raja.

"Ayah, ini adalah waktunya bagi ayah untuk makan obat. Namun sebelum itu ayah akan makan bubur ini dahulu. Ayah belum sarapan bukan..??"
"Hahaa.. ya,terimakasih Putri An. Aku sungguh bersyukur dan bahagia mendapatkan mu berada di sampingku..!"
"Aku juga begitu ayah. Ayah,..?!"

"Yah. Ada apa Putri An ??"
"Apakah pernikahan ku adalah satu satunya cara agar kerajaan kita ini dapat terhindar dari keruntuhan ayah..??"
"Kau tidak usah kawatirkan tentang itu, An. Ayah tidak akan menikahkan mu diumurmu yang masih kecil ini setidaknya butuh beberapa tahun lagi bagimu untuk memasuki masa itu"

"Aku akan segera sembuh dari penyakit ku dan melindungi kerajaan ini. Jadi kamu tenang saja"
"Tapi ayah, aku mendengar desas desus dari beberapa penjaga bahwa kabarnya akan ada perang yang terjadi di beberapa kerajaan. Dan mungkin saja kerajaan kita akan menjadi sasaran karena ayah sedang berbaring"

"Memang aku sebagai raja sedang terbaring lemah, namun kamu tidak perlu mengkawatirkan hal tersebut. Tuan Lindres memiliki cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kita masih memiliki tentara dan bangsawan yang kuat bukan..??"

"Tapi ayah, bila pernikahan ku dapat menambah kekuatan kerajaan kita agar tidak runtuh. Aku Anrea Frisya bersedia ayah. Demi negeri ini dan juga ayah"
"Engkau sungguh putri ku yang amat mulia. Namun belum saatnya, An"

Yang mulia Raja memeluk putri nya dengan hangat.


"Ayah.."


bersambung.....



yup, sobat ku sekalian itu dia lanjutan dari icely sebelumnya. Kita sambung lagi postingan selanjutnya ya... terimakasih ku ucapkan telah membaca karangan ku ini. apabila ada kesamaan nama, tempat maupun alur cerita mohon maaf itu tidak disengaja atau tidak ada maksud untuk meniru dan lainya. murni ketidaktahuan. baiklah sampai jumpa lagi ya... salam

Icely sebelumnya disini ya
Icely selanjutnya disini lhoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana