***
Genre:
keseharian
“Hai
bintang dengarlah harapan dan keinginanku untuk menggapai langit nan jauh di
sana !!”
Itulah kalimat yang dikatakan oleh seorang bocah
perempuan yang berdiri di depan jendela yang masih terbuka.
Tiupan angin malan dengan lembutnya menerpa kain
gorden jendela kamarnya, anginpun juga menggiringi rambut panjangnya sehingga
rambut otu menutupi segaian dari wajahnya.
Saat malam bocah perempuan itu berdiri, ia tengah
menatap bulan dan bintang yang ada dilangitnya malam. Begitu indah seindah
caranya...
“bintang..
dan bulan.., mau kah kalian membawa ku bersamamu..??”
Bocah perempuan itu menatap bulan dan bintang yang
ada dilangit itu dengan sesama, akan kah bulan dan bintang akan menerima dia
bila ia pergi menuju langit.
Suara langkah kaki terdengar dari balik pintu
kamarnya, lalu di susul dengan suara ketukan pintu.
“tuk..tuk..”
“sya..”
Bocah perempuan itu terkejut dan dengan cepatnya
menutup pintu jendela kamarnya namun ia lupa untuk menutup gorden lalu
menjatuhkan diri ke kasur tidurnya.., suara panggilan dan ketukan tidak ada
dijawab.. seseorangpun masuk dari luar kamar..
“syani..
apa kamu sudah tidur..?”
“...”
Seorang wanita paruh baya, mengintip wajah bocah
itu, dan ia pun tersenyum kecil..
“dia
sudah tidur..” J
Dengan tersenyum, wanitapun mencium kening bocah
perempuan dan berbisik ditelingga sang bocah.
“mimpi
yang indah ya, sya..”
Wanita itupun keluar dari kamar dengan perlahan
menutup pintu kamar, takut bocah terbangun dari tidurnya. Namun si bocah ini
ternyata tidak tidur, ia menyibakkkan selimutnya dan bangun dari tempat
tidurnya berjalan menuju ke jendela kembali.., malam itu ia tidak dapat
tidur.., yang ia lakukan hanyalah menatap keluar jendela, malan semakin larut
bulan tampak begitu bersinar sekali bulan purnama penuh dengan dikelilinggi
oleh bintang-bintang kecil.
Bocah itu tetap berdiri melihat kelanggitnya malam,
sekali-kali ia tersenyum. Lalu ia terkejut, ia mendengar suara lolongan anjing
dari kejauhan..,
“he..,
apa itu..?”
Suara lolongan anjing itu belum berhenti juga,
membuat bocah perempuan itu menjadi gelisah dan ia menjadi takut untuk berada
di dekat jendela. Lolongannya masih terus terdengar, satu lolongan... dua
lolongan.. tiga lolongan..
Suara anjing itu bergema sampai tiga kali, setelah
itu berhenti. Bocah perempuan ini merasa heran dimana anjing itu melolong.
Kamar bocah itu berada dilantai tiga sehingga ia dapat melihat rumah-rumah yang
lain dari ketinggian itu. Ia periksa dengan matanya seolah sedang meneropong,
suara tu lolongan itu tidak muncul kembali namun ia melihat sesuatu yang
mengumpal diawan, seperti sebuah asap... ya asap.., bocah perempuan itu melihat
asap yang awalnya sedikit dan semakin lama asap itu naik ke awan semakin lama
semakin tebal...,
Ia melihat asap itu berasal dari sebuah rumah dengan
jarak ada sekira 10 rumah dari rumahnya si bocah, lalu tidak lama kemudian ia
mendengar suara lain, lolongan anjing itu terdengar kembali lalu diiringi oleh
suara serine, serine dari sebuah mobil pemadam kebakaran bukan satu tapi dua,
bukan ! ada tiga serine yang saling bergantian berdenggung..
Dari asap yang mengumpal kini, awan terlihat agak
kemerahan namun hanya di dekat asap berada. Lolongan anjing itu terus bersautan
dengan suara serine pemadam.
Kini malan yang tenang yang ia temui menjadi ramai,
yang sunyi menjadi ribut. Ia melihat ada beberapa orang yang keluar dari
rumahnya. Mereka terbangun dari tidurnya. Karena suasana semakin tidak tenang bocah perempuan
merasa mengantuk, matanya sudah berat untuk ia pikul lagi..., ia berjalan
menuju kasurnya tanpa menutup kembali jendelanya tersebut, tirainya juga tetap
ia biarkan terbuka sehingga angin dapat memasuki ruangan nya dengan santai.
Bocah itu langsung membaringkan tubuhnya tanpa
mengambil selimutnya, kakinya tebuka. Ia tidak mematikan lampu kamarnya.
Semuanya ia biarkan saja ia sudah tidak tahan lagi untuk segera memejamkan
matanya dan bermimpi indah.
“sya..
tidur dulu..”
Bocah perempuan itupun tidur.
***
Keesokan paginya ia terbangun, kebetulan hari libur
ia dapat bangun pagi kesiangan jadi ia putuskan untuk menutup matanya kembali
dan tidur lagi.
“tuk..tuk..”
Suara ketukan pintu, terdengar dari luar pintu
kamarnya.
Ibunya bocah perempuan itu datang..,
“syani...,?
sya..??, apa kamu akan tidur sampai sore..??”
“ayo
bangun sya..., mandi lalu sarapan pagi..!!”
Si bocah perempuan ini memalingkan wajahnya dan
melihat kearah jendela kembali, matahari bersinar terang memasuki ruang kamar
tidurnya.
“silau..”
“itu
karena tirainya terbuka...,”
Bocah itu tiba-tiba menggigil, dan bersin
sekali-kali
“ada
apa sya...??”
Ibu bocah itu memegang kening anaknya, dan suhu
badan bocah itu cukup tinggi..
“apa
kamu tadi malam membiarkan jendelanya terbuka dan begitu juga tirainya..?”
“...”
“badanmu
panas, dan kamu sepertinya flu..”
Ibu si bocah megendong anaknya keluar dari kamar,
menuju tempat bak mandi. Menyuruh anaknya sikat gigi dan mencuci mukanya. Lalu
menganti pakaiannya dan turun menuju ruang makan.
“Kamu
harus makan dulu lalu kemudian ibu akan bawa kamu ke klinik ya..”
Si bocah perempuan pun di bawa ke klinik dekat
rumahnya, dan diberi obat demam dan flu..
Merekapun pulang dengan menaiki mobil, bocah
perempuan itupun melihat suasan sekitar dan melihat sebuah rumah yang sudah
hangus terbakar, namun asap sedikit-sedikit masih ada, rumah itu adalah rumah
yang sangat besar namun kini tinggal puing-puingnya saja, tidak ada yang
tersisa. Ibu bercerita pada si bocah perempuan itu, bahwa
tadi malam rumah tersebut terbakar di
sebabkan ada yang merampok rumah tersebut dan tidak sengaja menjatuhkan puntung
rokok diatas sofa. Syukurnya pemilik rumah sedang tidak ada di rumah,
mereka sedang mengunjungi ruamh keluarga mereka. Sehingga mereka hanya
kehilangan harta bendanya saja.
Bocah perempuan sangat terkejut mendengar cerita
ibunya, ternyata anjing yang melolong itu mungkin saat itu si perampok sedang
merampok rumah tersebut, kemudian barulah terjadi kebakaran di rumah itu.
Bocah itu mengetahui kejadiannya, karena pada saat
itu ia belum tidur.
***
Baca juga cerita karangan lainnya di Cerita Siapa kamu dapat temukan daftarnya di Daftar Karangan ku ini. sampai jumpa lagi ya sobat dan terimakasih telah membaca dan berkunjung ke blog saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana