Sabtu, 21 Oktober 2017

ICELY (09)



Salam bahagia dan sejahtera untuk kita semua ya. Dalam minggu ini kabar bahagia juga telah datang padaku, keponakan ku nambah satu lagi. Alhamdulillah, istri dari kakak sepupuku melahirkan 2 hari yang lalu dan anaknya cowok. Selamat ya kak.
Hehehhe aku malah jadi curhat nih. Oh ya ini lanjutan cerita Icely nya selamat membaca dan tetap semangaat. HAPPY READING !!


Genre : supranatural, romance, slice of life, action, fantasy

***

Zeno menangkap tangan yuna dengan erat.

"Jadi, kau ada hubungannya dengan para perampok tersebut ya..?"
"Hah..!!"
"Lepaskan tangan mu ini..!!"
"Kau tidak bisa kemana-mana. Tetaplah disini..??!"
"Apa?? Kau ingin melaporkan ku ya..?!"

"Tidak. Tetap lah disini agar kau aman.. bila kau pulang sekarang, kau akan tertangkap. Yuna"
"Heh.. ada apa kak zeno ?? Kenapa kakak memegang tangan kak yuna.. ?!"

"Hah..tidak ada apa-apa??"
"Kalau begitu ayo main kak yuna. Kita main dibelakang rumah.."
"Yuna, aku beri padamu saran. Tetap lah tinggal disini untuk sementara. Mereka tidak akan menangkapmu"

 Yuna hanya terdiam dan ikut kira dan kiri bermain di halaman belakang rumah. Zeno hanya memperhatikan dari jauh.

Zeno baru menyadari bahwa yuna terlibat dalam kasus perampokan bangsawan tersebut. Memang selama ini bangsawan telah mengunakan hak kekuasaannya dengan semena mena. Namun yang namanya tindak kejahatan itu tetap sama apapun alasannya. Termasuk apa yang telah ia lakukan dahulu. Zeno dapat merasakan kepedihan apa yang dirasakan yuna.

Namun zeno berusaha untuk menghapuskan rasa bersalahnya dan membayarnya dengan memulai hal yang baru. Yuna tetap berada berada di samping kira dan kiri walau memaksakan dirinya. Dan malampun tiba dengan cepat.

"Ha.. sudah malam. Baiklah kira dan kiri, aku pulang dulu ya"
"Ha.. baiklah. Hati-hati ya kak yuna!!"
"Ya"

"Yuna, ayo aku antar kau sampai di rumah.. kira dan kiri kunci pintu ya.. kakak akan pergi mengantar kak yuna!!"
"Siap kak zeno!!"
"Kau tidak perlu untuk mengantarku..!!"
"Walau begitu aku akan tetap pergi"

Zeno pun pergi mengikuti yuna. Dengan penuh waspada yuna menyelusuri gang gang biasa yang ia lewati. Namun belum ada satu pun anggota yang terlihat.

"Apakah mereka semua tertangkap.?"

"Tenanglah.. kurasa mereka baik baik saja. Bila jalan ini menuju tempat persembunyian ini diserang tiba tiba pasti ada yang terluka. Namun sepanjang jalur ini aku tidak melihat adanya bekas perkelahian. Berarti yeman temau baik baik saja"
"Semoga saja"

Mereka berdua terus berjalanan dan kemudian berhenti. Ada suara langkah kaki seseorang yang mendekati mereka dari arah depan.

"Apakah itu tentara..?"
"Yang penting kita sembunyi dulu dan tidak bersuara.."

Kemudian, yuna dikagetkan ternyata salah satu anggota kelompok mereka. Dan yuna pun bertanya keadaan anggota yang lain. Semuanya dapat menyelamatkan diri dari penyerbuan tersebut. Dua jam sebelum penyerbuan dilakukan informasi itu telah diketahui oleh anggota kelompok sehingga mereka dapat lebih dahulu untuk kabur. Dan memutuskan bergabung kembali menjadi masyarakat biasa dan tidak pernah menyinggung hal itu kembali. Itu adalah permintaan pimpinan Alex yang sedang di tangkap.

Alex meminta seluruh anggota untuk tidak melakukan apapun karena dia tidak ada. Dengan ditangkapnya alex, Maka kelompok tersebutpun dibubarkan. Yuna pun menyetujui permintaan pemimpin mereka. Namun kini yuna binggung akan kemana ia pergi, karena tempat persembunyian itu adalah rumahnya selama ini. Zeno menaruh tangannya dibahu yuna. Dan berkata

"Ayo pulang..!!"

Yuna hanya menatap zeno heran.
Pintu diketuk.

"Aku pulang kira, kiri...!"
"Selamat datang kak zeno.. ! Heh..kak yuna ??"
"Hmm.., mulai sekarang kak yuna akan tinggal bersama kita"
"Heh.. benarkah ??"
"Hore..hore... ayo kita bermain sepuasnya kak yuna..!!"
"Kalian ini.. pikirannya main saja, sudah makan belum ??"
"Belum"

"Kalau gitu kita makan dulu, setelah itu kerja kan pr kalian ingat !!"
" baik, kak zeno. Kiri bantu ya..."
"Baiklah.. kiri bersihkan meja ya"
"Aku kak..?"
"Kira bantu kiri..!"
"Baik"

"Bagaimana dengan ku..??"
"Hmm.... yuna ? Siapkan peralatan makan saja. Biar aku yang masak"
"Baiklah"

Kini anggota di dalam rumah atau toko Icely bertambah lagi. Zeno pemilik rumah dan toko Icely, si kembar kira dan kiri lalu Yuna. Mereka tinggal dalam satu atap yang sama. Untuk sementara zeno harus tidur di kursi. Karena yuna yang menempati kamar zeno.
Ya iyalah. Cowok harus ngalah dong hehehe

***

Tempat tidur sementara zeno sudah siap. Untuk sementara waktu kamar zeno dipakai yuna. Dan zeno tidur diruang kerja beralaskan tikar. Karena ruang kamar rumah zeno hanya 2 kamar.

Pagi hari kehidupan di dalam Icely adalah sarapan. Dan pagi ini yuna bersikukuh bahwa yang akan membuat sarapan adalah dirinya. Dengan kepercayaan diri yang tinggi hidangan pun disajikan di atas meja makan. Kira dan kiri baru keluar dari kamar dan zeno baru selesai mandi.

Setelah semua lengkap, hidangan pun disantap. Satu suapan dari kira

"Haaa.... aku bagaikan melayang di angkasa antariksa.."

Satu suapan dari kiri

"Haa... aku bagaikan berada di tengah lautan badai.."

Satu suapan dari zeno

"Haaa.. aku bagaikan berada di kegelapan kutub utara.."

Yuna melihat keheranan bercampur keraguan di wajahnya memandangi wajah sang konsumen masaknnya.

Satu suapan dari yuna

"Akh...akhhkk... aku bagaikan berada di dalam jurang terdalam !!!"

"HAAÀAAAAAAAAAA......NGAK ENAK !!!"😱

"maaf kan aku, semuanya aku kurang pandai masak.. hiks..hiks.."
"Sudahlah kak yuna, kamu masih dapat mempelajarinnya kan... buatkan kami yang lebih enak ya esok harinya"

"Ha.. kira. Kamu perharian sekali" 
"Ya udah. Aku akan masak lagi untuk  kita"
"Ha.. makasih zeno"

"Sudah lah. Terimakasih ya udah buat kan kami sarapan. Tapi biarkan saja aku yang memasakkannya untuk kalian. Dan yuna sepertinya kamu harus les masak dengan ku, ya!!"

"Baiklah, tuan Zeno"
"Hahahahaha."

Tawa ria terdengar dengan meriahnya di pagi itu di Icely.
Perang antar kerajaan tetangga semakin memanas. Berita buruk pun terdengar. Kerajaan Su yang merupakan kerajaan tetangga terbesar kedua memberikan pemgumumanya bahwa mereka akan menyerang kerajaan Qwe. Kerajaan tempat putri An dilahirkan, dibesarkan dan seluruh keluarga dan rakyat berada disini.

Kerajaan Qwe tidak boleh sampai jatuh pada kerajaan lain. Dan sebagai putri kerajaan putri An sangat kawatir dan menanggung beban yang sungguh berat. Keadaan baginda raja yang terbaring lemah. Putri An menjadi tombak keberhasilan atau keruntuhan kerajaan dengan usia yang sangat muda, putri An berusaha dewasa dengan sangat cepat.

Putri An membuat keputusan untuk menikah dengan pangeran kerajaan lain. Dengan tanpa izin ayahnya demi untuk kerajaan. Namun rencana tidak berjslan sesuai yang diharapkan. Kerajaan tersebut telah jatuh ke kerajaan musuh dan runtuh. Kini apa yang akan dilakukan putri An.

Lokasi istana kerajaan berada di ibu kota. Dan Icely berada di pinggiran desa kerajaan berada. Lokasi yang lumayan jauh dengan perjalanan dengan kuda sekitar 10 jam perjalanan.

Dalam 2 hari, pihak kerajaan Su akan bernegosiasi ke pihak kerajaan Qwe untuk menyatakan melaksanakan perang atau menyerah tanpa ada korban. Putri An, diminta oleh baginda raja untuk menuju desa tempat Zeno tinggal.

"Putri ku, biarkan aku yang menanggani semuanya disini. Aku ada permintaan lain untukmu..??"

"Apakah itu, ayah.?"
"Pergilah ke tempat ini, dan berikan pada pemilik toko tersebut surat ini. Bawalah juga gelang ini bersama mu. Berikan beserta suratnya padanya"

"Siapa kah, orang yang akan menerima ini ayah..??"
"Kamu akan tahu dengan sendirinya. Pastikan dia mau memakai gelang tersebut. Hanya dia mungkin harapanku untuk dapat menyelamatkan kerajaan ini"

"Ayah.."


Putri An, memenuhi permintaan ayahnya dan pergi.

***
bersambung.....

yup, sobat ku sekalian itu dia lanjutan dari icely sebelumnya. Kita sambung lagi postingan selanjutnya ya... terimakasih ku ucapkan telah membaca karangan ku ini. apabila ada kesamaan nama, tempat maupun alur cerita mohon maaf itu tidak disengaja atau tidak ada maksud untuk meniru dan lainya. murni ketidaktahuan. baiklah sampai jumpa lagi ya... salam

Icely sebelumnya disini ya
Icely Lanjutannya di sini teman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana