Laman

Sabtu, 23 September 2017

ICELY (03)


Salam sobat, kali ini aku tampilkan nih cerita karangan terbaruku ya yang berjudul "ICELY". Gara-gara nonton film yang ada pemandangan saljunya aku jadi ingin membuat cerita yang berhubungan dengan sesuatu yang dingin, kemudian jadi deh karangan ini. baiklah tunggu apalagi langsung aja kali ya untuk masuk ke dalam ceritanya. HAPPY aku lanjutkan cerita karangan terbaru ku ini ya langsung aja pada lanjutan dari cerita sebelumnya.. GO !!



Genre : supranatural, romance, slice of life, action, fantasy

Zeno tidak bernafas sedikitpun juga. Ia tidak bergerak. Wesly membawa zeno ke dokter namun dokter mengatakan bahwa nyawa zeno sudah tidak ada lagi. Wesly tidak menerima semua hal itu dan membawa tubuh zeno pulang kerumah. Ia memeluk zeno dengan erat, dan berdoa agar zeno dapat kembali bernafas lagi. Sehari kemudian. Dipagi harinya, anehnya zeno bangun seolah tidak terjadi apa apa. Nafasnya masih ada. Dan hal tersebut terjadi terus ketika bulan purnama. Wesly merasa banyak keanehan yang terjadi pada zeno namun wesly tidak takut akan hal itu. Yang ia yakini bahwa zeno sekarang adalah adiknya, keluarganya.


Dua tahun berlalu. Zeno kini telah dapat  berbicara dengan lancar. Dan wesly pu telah mendengar jawaban zeno. Kenapa ia bisa berada di dalam es. Dan zeno pun tidak ingat. Zeno tidak ingat sama sekali kejadian tersebut. Ia tidak mengingat siapa dirinya.
Zeno sekarang berumur 15 tahun. Zeno pun tertarik untuk menjadi pengukir seperti kakaknya , wesly.

Ketika wesly sedang bekerja menyelesaikan pesanan pelanggannya, zeno pun mengutarakan keinginannya untuk belajar mengukir es. Dan tentu wesly sangat senang, zeno menyukai profesi yang sedang ia lakukan.

"Baiklah, zeno mau juga melakulannya. Akan ku ajarkan !"
"Baik, kakak !"

Namun saat zeno mencoba mengukir es dan menyentuh es tersebut. Hal ajaib terjadi. Es lain yang bercabang muncul dari sentuhan tangannya.

"Apa ini, zeno ?? Bagaimana bisa es itu muncul dari tangamu..???!"
"Aku juga tidak tahu,kak.. ??!! Ini terjadi begitu sa-"

Dan begitu saja, zeno pun pingsan di rungan kerja wesly. 4jam kemudian, zeno dapar sadarkan diri. Wesly meminta zeno untuk tidak mengatakan ataupun memperlihatkan kekuatan yang dimiliki ke orang lain, selain dirinnya. Dan zeno pun merahasiakannya. Zeno sambil belajar mengukir, ia pun berusaha untuk dapat nengendalikan kekuatannya itu. Kini wesly tidak perlu untuk mengambil bongkahan es lagi, karna zeno dapat membuatnya.

 Kemampuan zeno dalam mengendalikan es semakin tumbuh dan mahir. Kini zeno tidak perlu alat ukir, ia hanya perlu untuk membayangkan bentuk ukiran es seperti apa yang ia inginkan dan kemudian es pun terbentuk. Sungguh kemampuan yang luar biasa.
Dan sampai saat itu pelanggan toko semakin banyak dan wesly mendapatkan keuntungan yang banyak. Dan sebagian dari pendapatan tersebut, wesly menyimpannya ke bank atas nama zeno. Namun tentu saja zeno tidak mengetahuinya. Karena pendapatan  mereka yang akhir akhir ini meningkat. Pada hari yang tidak diduga. Datang sekawanan perampok ke dalam toko. Yang saat itu zeno sedang berada di ruang kerja dan wesly yang sedang duduk di tempat kasir.
Wesly di todong dengan sebilah pisau yang berada di lehernya.

"Cepat serahkan uang mu..!!! Cepat !"

Wesly berusaha untuk melawan, namun wesly kalah tarung dari perampok tersebut. Dan pisau tadi mengenai perut wesly, dan darah segar pun mengalir. Wesly mencoba menutupi darah yang keluar dari tubuhnya. Namun wesly tak sanggup lagi berdiri dan menyenggol kursi hingga jatuh. Zeno mendengar kegaduhan dari luar, zeno pun berjalan menuju arah wesly dan para perampok yang beranggotakan 4 orang.

Zeno melihat semuanya berantakan, perampoj yang berdiri sedang mengambil uang di kasir, di pintu masuk, menodongkan pisau ke arah wesly dan satu lagi sedang duduk mnis di kursi sofa toko. Sedangkan zeno terkapar di lantai bersimbah darahnya.

"Haaaaa..!!!apa yang kalian lakukan ?!!!"

Zeno menghampiri wesly dan mengenggam tangan nya. Raut wajah zeno berubah seketika. Zeno sangat marah. Seseoranf telah melukai kakaknya. Tangan zeno mengenggam kuat. Zeno berdiri dan melangkah menuju para perampok dan dengan cepatnya. Satu, dua, tiga dan empat, perampok tersebut setelah disentuh oleh zeno berubah membeku di dalam sebuah es.
Mata zeno bersinar biru. Zeno sungguh marah, sungguh benar benar marah. Wesly mencoba untuk meredam kemarahan zeno dengan memeluk zeno walau ia sedang terluka.

"Sudah..aku tidak apa apa, zeno..! Lepaskan saja mereka dan biarkan polisi yang menangganinya..!!"
"Aku tidak apa-apa, sungguh..!"

Mendengar kakaknya mengatakan semua itu, zeno pun melepaskan perampok dari es dan kemudian memanggil polisi. Dan para perampok pun dipenjarakan. Wesly di rawat di rumah sakit kota. Dan setiap hari zeno pulang dan pergi menjenguk kakaknya.

bersambung..


***

Baiklah sobat, itulah kisah bagian ke-3 untuk cerita karanganku yang satu ini. insyaallah aku akan melanjutkan ceritanya jadi tunggu aja ya kelanjutannya. dan sampai jumpa di postingan yang lainnnya.

catatan : karangan ini hanya untuk hiburan semata. didalamnya terdapat unsur fantasy belaka. bila ada nama maupun tempat yang memiliki kemiripan dengan kejadian tersebut, itu semua tidak ada unsur kesengajaan. ini hanya semata hobi dan untuk keperluan hiburan semata. terimakasih.

cerita sebelumnya disini ya
lanjutan Icely disini ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana