Laman

Selasa, 19 September 2017

ICELY (02)



Hallo sobat, aku lanjutkan cerita karangan terbaru ku ini ya langsung aja pada lanjutan dari cerita sebelumnya.. HAPPY READING

***

Sudah seminggu terlewati namun belum ada kemajuan. Zeno, belum sadarkan diri. Wesly tau bahwa zeno masih dalam keadaan hidup karna ia bernafas. Namun kenapa zeno belum juga sadar. Sebulan telah berlalu. Wesly seorang pemuda pengukir es yang menemukan bongkahan es yang terdapat zeno didalamnya. Wesly mulai merasa putus asa.

Wesly merasa putus asa. Setelah sebulan lamanya zeno belum juga sadarkan dirinya. Selama sebulan ini dengan penuh harapan. Wesly selalu menjaga zeno. Wesly telah mengganggap zeno sebagai adiknya sendiri.
Suatu malam, dipancaran sinar bulan purnama yang berasal dari jendela kamar zeno dirawat. Wesly sedang  tidur lelap. Cahaya sinar bulan memantul dan mengenai tubuh zeno.

Cahaya bulan purnama saat itu bagaikan sesuatu yang sangat ajaib terjadi. Seolah pancaran cahaya itu masuk ke tubuh zeno. Karna pancatan sinar tersebut membuat wesly tersadar dari tidurnya dan menyaksikan hal ajaib tersebut.

Cahaya itu mengangkat tubuh tak berdaya zeno. Sehingga tubuhnya menggambang diudara dengan lembutnya.

Tubuh zeno semakin lama semakin terbang menggambang tinggi. Wesly berusaha untuk menghentikannya dan menyeret tubuh zeno kembali ke tempat tidur.

           "Sebenarnya apa yang terjadi ini..??"

Wesly melihat tubuh kecil zeno dengan penuh kasih sayang dan penuh harapan besar akan kesadarannya. Kemudian tak disadari ternyata waktu matahari mulai terbit. Dan beriringan dengan terbukanya juga mata zeno dengan perlahan.

Wesly menyaksikan hal itu. Wesly menyaksikannya hal pertama kali yang dilihat oleh zeno setelah selama beberapa ratus tahun ini membeku di dalam es.

"Zeno !!! Zeno !! Zeno kau dapat melihat ku ??"

Zeno melihat ke sekelilingnya. Kemudian mencoba untuk mengerak kan tangannya, kaki dan tubuhnya dengan perlahan. Wesly membantunya.

" ha.. akhirnya kau sadar. Akhirnya usaha dan kesabaran ku menunggumu selama ini tidak sia sia. Aku punya seorang adik. Adik laki laki !!"

Wesly sangat bergembira sekali. Karena sejak kematian orangtuanya. Wesly hanya tinggal sendiri. Ia sangat ingin sekali dapat memiliki seorang keluarga karena hal itu ia sangat menantikan kesadaran zeno.

Suara yang keras berbunyi.

"Ha..! Itu pasti karna kamu belum makan selama ini. Aku akan mengambil sesuatu dulu ya.."

Beberapa menit kemudian, wesly membawa beberapa potong roti dan susu. Perlahan wesly menyuapi zeno dengan tangannya sendiri.

"Kamu pasti lapar kan, ini makan lah dan ini minumlah. Agar kau bertenaga kembali"

Setelah selesai makan. Wesly mencoba untuk menanyai zeno.

"Apa kamu ingat namamu ? Dan sejak kapan kamu membeku di dalam es ??"

Zeno memcoba untuk mengerakkan bibirnya dan berbicara. Namun tidak satupun kata percakapan yang keluar namun suara yang tak jelas. Sepertinya kemampuannya untuk bicara hilang kamu membeku terlalu lama di dalam es.

"Jangan paksakan dirimu, ngak apa kalau kamu yang bisa mengucapkannya sekarang. Namun karena kamu belum dapat bicara dengan benar. Mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan nama Zeno, ok !!"

Zeno pun mengangguk.

Seminggu berlalu. Zeno mulai mencoba berjalan. Dan selelah 2 minggu ia pun kini dapat berlari pelan. Sejak kesadarannya kini ia sudah dapat membantu pekerjaan rumah sedikit demi sedikit. Walau zeno masih belum dapat berbicara.

Satu tahun telah berlalu. Kekuatan fisik zeno telah kembali seperti anak seusia nya, namun ia masih belum lancar dalam berbicara. Zeno mengucapkan kata kata terbata bata sehingga anak anak yang bermain dengan nya memandang rendah pada zeno. Dan kadang membuat wesly kesal. Namun zeno hanya membalas mereka dengan senyuman.
Lalu satu hari sesudah malam bulan purnama muncul. Zeno tiba tiba pingsan dan tidak sadarkan diri, padahal ia sedang asik bermain dengan mainan yang dibelikan oleh wesly.


Yang mana pada saat itu yang paling membuat wesly kaget adalah. Zeno tidak bernafas sedikitpun juga. Ia tidak bergerak. Wesly membawa zeno ke dokter namun dokter mengatakan bahwa nyawa zeno sudah tidak ada lagi.

***
Bersambung..

baiklah sobat pembaca sekalian, itu adalah lanjutan ke-2 dari Icely. bagaimana menurut kalian tentang ceritaku kali ini. silahkan komentar dan beri saran ya atas perkembangan dan pertumbuhan cerita karanganku yang ini. aku masih belum tahu sih apakah cerita ini akan jadi lebih panjang seperti cerita "lereng gunung" atau lebih pendek, namun tenang saja akan ku usahakan tamat kok ok. kalau begitu nantikan saja ya kelanjutan nya lain waktu. ok terimakasih ku ucapkan karena udah mampir dan membaca cerita karanganku ini.
salam cerita siapa :)

cerita Icely sebelumnya disini ya
cerita Icely lanjutannya disini ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana