Jumat, 19 Mei 2017

Lereng Gunung lanjutan 14

Cerita sebelumnya :

Tio melihat berkas milik kakaknya, dan mengenal salah satu foto tersebut. Foto milik fuji. Akankah kasus akan segera diungkap kiki ??! ok ini dia lanjutan ke-14 Lereng Gunung.
***
Lereng Gunung lanjutan 14

Setelah mendapat kabar dari tio, kiki langsung kembali pulang dan meninggalkan acara janjiannya dengan pil. Pil yang telah mengharapkan kedatangan kiki menjadi kecewa dan berakhir pulang setelah menerima pesan singkat dari kiki atas batalnya janji mereka.

“kiki..! kenapa hari ini kamu ngak jadi datang.., aku sudah persiapkan semuanya untuk hari ini, haaa... cobaankan untukku agar lebih sabar sepertinya L

Sementara itu dalam perjalanan pulang menuju rumah.

“ini benar-benar kesempatan dan peluang yang bagus. Tapi dimana tio tahu orang itu ya.., apa mereka pernah bertemu ?”

Setelah sampai di rumah

“tio..? tio..?? dimana kamu?”
“ada apa ki..?”
“ya, bu.. tionya mana ?”
“oh tio, lagi ibu suruh belanja sebentar”
“belanja.., tapi katanya dia mau kasi tahu kiki..”
“he.., tunggu aja bentar. Beli kecap doang kok..!”

Sementara itu, dilain tempat. Seorang pria tengah menyeret sebuah skop ditangan kanannya dan plantik hitam besar di tangan sebelah kirinya. Dengan mengenakan pakaian penutup lengkap seperti seorang petani yang ingin mengerjakan sawahnya namun bukan sawah tempat yang ia tuju. Namun tempat yang pria tesebut tuju adalah sebuah rumah tempat pemberhentian bus. Pria tersebut duduk menunggu bus yang belum kunjung datang sambil menatap skop miliknya itu.

Langkah kaki yang lain terdengar, si pria melirik kearh sumber suara. Seorang gadis muda yang membawa tas besar serta berpakaian rapi. Gadis itu melangkah dan berjalan disamping pria dan duduk agak berjauhan dari pria skop tadi. Sesekali melihat ke arah jam tangannya sang gadis kelihatan agar merasa gelisah. Dan memulai percakapan.

“bapak.., menunggu bus juga ya..?”

“..” pria hanya mengeleng kepalanya.

“bapak mau kemana membawa skop dan plastik itu ?”
“...”

Karena tidak ada respon, si gadis hanya diam saja. Dan untuk menghilangkan bosan ia mengambil earphonenya dan mendengarkan musik dan melihat jalan arah datangnya bus.

Lalu dari kejauhan bus pun kelihatan, sigadis bersiap-siap. Dan bus pun sampai di tempat pemberhentian namun tidak ada yang naik. Yang ada di sana hanya tas besar milik sang gadis saja.

Hari semakin senja dan gelap, para petani yang lain telah pulang dan istirahat di rumah masing-masing. Begitupun si pria skop tadi, ia pulang dengan skopnya di tangan kanannya yang penuh dengan pasir yang menempel karena telah selesai digunakan untuk menggali.

Keesokan harinya, berita telah ditemukannya mayat seorang gadis tertimbun di hutanpun tercetak di koran kota tersebut. Diduga kejadian tersebut adalah kasus pembunuhan namun polisis belum dapat meemukan siapa pelaku adari pembunuhan tersebut.

Tio pun pulang dari belanjanya, kiki dengan sangat penasaran dan begitu ingin segera mengetahui dimana pelaku dari kasus pak bino berada.

“tio..!! tio..!! cepat beri tahu akau dimana dia..?? orang yang ada di dalam foto yang kamu lihat itu..”

Kiki memperlihatkan foto yang ada didalam file laptopnya.

“apa kah benar dia yang kamu maksud ??”

“ya, orang ini kak.., orang ini adalah orang yang aku cerita kan dalam perjalannan kami kemarin. Dia adalah orang yang kamu temui saat kami tersesat di hutan. Dalam keadaan yang gelap dihutan dia mengubur seseorang..”

“dari mana kamu tahu dia mengubur orang..?”
“temanku melihatnya dan dia tdak mungkin bohong akan hal itu, kak..”

“dan lagi pula kalau bukan sedang melakukan kejahatan kenapa dia seolah ingin menyingkirkan kami karena kami telah melihat kejahatan yang dilakukannnya”

“dia adalah orang yang sama, walau sudah agak lebih tua dari pada digambar. Tapi tio yakin ini adalah fotonya saat ia masih muda”

“kalau begitu tio, kakak mau kamu kut sama kakak ke tempat itu lagi dan kita akan menanyai alamat rumahnya bagaimana ??”

“tapi kak, itu menakutkan sekali.., dia dengan skopnya..”
“tenang ada, kakak kan disampingmu..??”

“kamu mau bantukan, untuk menyelesaikan kasus kakak. Kalau kasus ini terselesaikan kamu kakak kasih hadiah deh, gimana ?”
“baiklah”



***
BERSAMBUNG..

Tinggalkan kesan dan saran ya untuk ku ini, aku akan lebih bersemangat lanjutinnya bila kamu mau memberiku saran atau kesan mengenai cerita ini. ok terimakasih J

Hehehehehe..., baca lanjutannya ya J
Baca Lereng Gunung Awal2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,  13, 14, 15 End



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana