Ya...,
hallo para pembaca ku sekalian, ini lanjutan cerita dari lereng gunung selamat
membaca and go.... !!
LERENG
GUNUNG
Lanjutan
7
Bino
sekarang sedang asik dengan pekerjaannya sebagai tukang kebun di rumah keluarga
Kiki. Sebagai balasan atas tempat tinggal yang telah keluarga Kiki berikan
kepadanya.
krekk..krekk..krekk (suara pemotong rumput)
“selamat
pagi pak Bino..??”
“pagi..”
“wah bapak
bangun pagi sekali dan udah ada di taman depan aja..”
“ya, bapak
sudah terbiasa bangun pagi saat di penjara, jadi..”
“hmm.., jadi
begitu ya pak,,,”
“kamu tidak
ke kantor mu ?”
“ha.., tidak
pak. Hari ini saya mau bolos lagian saya selalu di marahi oleh bos dan ngak ada
kasus yang akan saya kerjakan, pak..!!”
“oh ya,
pak.. saya kesini mau ngajak bapak. Ayo! kita makan dulu, pak..!”
“hmm.., ya
baiklah”
Dilain
tempat ada yang tidak dapat tidur dikarena kan mendengar kabar tentang Kiki
telah tinggal bersama dengan mantan narapidana kasus pembunuhan yaitu pak Bino.
“HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...KIKI
!!”
“kenapa ?
kenapa kamu harus tinggal dengan pak Bino di rumahmu..??!!!”
“Kiki...Kiki..,
apa dia baik-baik saja. Tapi tunggu di rumahnya kan ada paman, bibi dan Tio
adiknya. Tapi tetap saja aku masih merasa tidak nyaman.., kenapa Kiki mau
menampung mantan pembunuh itu di rumahnya ??”
“tunggu,,,
jangan—jangan ini berhubungan dengan kemarin yang dia katakan..??”
“ngomong-ngomong
kemain Kiki bilang apa ke aku ya.., karena sibuk.. aku jadi lu..??”
“tungggu..,
apa ya..!?”
“HAAA..!!
TIDAK MUNGKIN..!!?”
“kemarin Kiki
merasa bahwa kasus pak Bino ini ada yang nganjal dan cerita belum selesai,
janga-jangan ia ingin mengungkit kembali kasus ini dan mencari hal yang nganjal
tersebut. Duh.. Kiki, apa sih yang kamu pikirkan...??!”
“aku pasti
akan memberikan mu kasus yang seperti kamu ingin kan bila kasus itu datang
padaku, namun karena tidak sabarnya dirinya ia akan mengali kasus yang sudah
tertimbun itu. Padahal jelas terdakwa sudah selesai mendapatkan ngajaran dari
perbuatannya...”
“haaa.., Kiki.
Kamu benar-benar deh..?!!”
Di
lain tempat, di daerah perbukitan masih belum diketahui banyak orang kabar
tentaang di temukannya sesosok mayat yang hanyut di aluran air bukit. Berita
ini hanya terdengar dari mulut ke mulut lingkungan masyarakat tempat kejadian
saja.
“Tio..,
tunggu aku ikut !!”
“ayo..!”
“hei Tio,
kamu ngak ngajak Rina ?? dia lagi makan sendirian tuh kesana ajak dia makan
sama kita..??!!”
“heh,, apa
sih kalian ini. sudah makan saja makanan mu..!!”
“ciee.., Tio
nya marah woi..!!”
“ciee.. Tio
marah nih..”
“oh ya Tio,
kamu udah dengar belum minggu depan kita akan ke bukit loh.., pelajaran tentang
pengetahuan alam.., katanya kita akan berkemah.. asik ngak tuh..!!”
“heh..,
kapan guru bilang itu kok akau baru dengar ya..??”
“hmm.., oh
kamu waktu itu pergi ke kantor guru untuk mengantar buku. Ya, guru bilang waktu
itu..”
“wah..!!
parah kalian ngak kasi tahu aku nih..!!”
“heheheh..
maaf..maaf, tapi sekarang kamu udah tahu kan..??!”
“huh.., ku
hajar juga kamu nanti ..!!”
“ampun, Tio..
jangan seperti itulah masak ketua kelas seperti itu nanti apa kata Rina, he..
he..”
“jangan
bawa-bawa Rina nya dong.., haaaa... kalian ini..”
“jadi benar
ran ya, kamu suka Rina..?”
“heh.., apa
?? sudah lah jangan bilang –bilang ini rahasia kita ya, Jeremi dan Eki”
“ok..ok..siap
keTio !!” (bareng-bareng Jeremi dan Eki)
“apa itu keTio
?”
“ketua Tio”
“heh..kalian
ini..!!”
“hahah..hah..hahahaha...”
Di
saat hujan turun seseorang berlari di lebatnya rumput ilalang dan semak yang
rimbun di dekat bukit, ia sedang di kejar oleh sosok seorang yang memegang
pisau di tangan kirinya. Sambil menekan perut dnya dengan telapak tangannya
yang terus menguyurkan darah segar, sepertinya ia terkena tusukan.
Lelaki
pembawa pisau terus mengejar lelaki yang berlari sambil berteriak-teriak meminta
pertolongan.
“tolong akuuu..!! tolong...!! dia ingin
membunuhku..!!! tolong aku.... tolong dia membawa pisau..!!”
“tolong.., dia datang..!!!”
“DIA DATANGGGG........!!”
“JANGAN.., MENJAUHLAH PADAKU...., KENAPA KAU
BERUBAH...!!!”
“jangan lakukan ini padaku.....!!!
jangan...!!!”
Dan
pada akhirnyapun mayatnya di temukan mengambang di tepi aliran air di dekat
bukit. Seminggu kemudian, Tio dan teman
satu kelasnya akhirnya berangkat ke daerah bukit untuk melakukan perkemahan
demi memenuhi tugas mereka.
“Tio.., semua barangmu sudah siap...??”
“ya, sudah kak.., jangan kawatir aku akan
kemah selama 6 hari dan setelah tugas selesai kami pun pulang kok..”
“iya,, tapi entah kenapa aku ngak tenag
rasanya untuk membiarkan mu pergi..”
“sudah lah ki, dia pergi Cuma sebentarkan..??”
“aku kawatir bu, dia nanti mengoda anak cewek
disana..”
“apa ?? jadi kakak kawatirkan itu.., ngak usah
kawatir kak.., aku Cuma akan menggoda Rina aja..!!”
“siapa Rina..??”
“uups..! ngak . bukan siapa-siapa kok ?!
heheheh..”
“hooo.hoo.., jadi namanya Rina ya, ok..ok”
“udah ah.., aku pasti akan sering kasi kabar
kok. Jadi jangan kawatir”
“sebaiknya kakak kawatirkan diri kaka sendiri
aja deh, tuh telpon mu bunyi dari tadi. Sepertinya itu dari bos mu tuh.. yang
nganteng itu loh...!!”
“heh..!! apa yang ganteng daan tanpan darinya
ngak ada kali..!!”
“hahahahahah.. lihat barusan aku Cuma katakan
ganteng saja tapi malah di tambahkan tanpan nya..”
“hahahahaha.., kakak ketahuan tuh..”
“apaan sih kamu, aku pukul ya..”
“coba aja kalau bisa,, weeeee...”
Handphone
kiki, berdering sedari tadi memang benar apa yang dikatakan tio. Telpon dari
pil. Dengan kesal nya kiki menjawab panggilan pil.
“hallo..!! ADA APA KAMU TELPON HAH..!!”
“HEI.., NADA SUARA MU.. KENAPA SIH..??!!”
“BERI aku kasus, pil...!!”
“hei, jaga bicaramu aku ini bos mu tahu, aku
tak akan memberimu gaji kalau begitu”
‘’heh.., tidak boleh gitu.., aku mau membeli
baju keluaran terbaru tahu..!!”
“kalau begitu jawab telpon ini dengan baik dan
sopan, dan sekarang cepat datang ke kantor sekatrang juga.. tidak mandi juga
ngak apa..??!”
“cepat..!!”
“iya..iya..! aku datang..!!”
“dari mana dia tahu aku belum mandi ya..??”
Kiki
pun bergegas menuju kantornya.
“ada apa..?? mana gajiku..??”
“aku menyuruhmu datang bukan karena gaji mu..,
ini aku dapat sebuah kasus dan klein ingin pembelaan terhadap dirinya..!! kamu
yang tangani..!!”
“kasus apa..??”
“ini kasus perceraian..”
“apa ? lagi..??”
“tidak apalah..kamu mau kasus kan..?”
“tapi aku inginkan kasus yang berhubungan
dengan...”
“ku mohon kiki, aku sudah katakan padamu.
Sampai saat ini belum ada yang masuk kasus tersebut. Dan lagian kamu adalah
pengacara yang hebat dalam kasus perceraian tahun lalu. Sehingga banyak yang
lebih mengenal kita dengan pengacara tentang kasus perceraian maka dari itu
yang masuk itu semua..!?”
“haaaaaaa.. apa..?? kalau begitu apa sebaiknya
aku pindah kkaantor saja ya.. aku akan masuk kebagian kasus pembuhunan.. wah
pasti seru...!!”
“apa kiki..?!! kamu mau pindah lalu bagaimana
dengan ku..!?”
“apaan sih kamu..?? kamu bos disini ya udah kendalikan
bawahanmu. Lagian bersyukurlah ngak akan adalagi pengacara terlambat seperti ku
ini...!!”
“tapi.., aku ingin bertemu denganmu..”
“kalau ingin bertemu ya datang saja kerumah
ku.., gampang kan..”
“hahahaha.., iya kamu benar..!! tapi
pertimbangkan lagi kiki..!!”
“tidak.., sudah ku putuskan aku akan
berhenti.... dan melapar ketempat lain. Hmmm..bagaimana kalau kamu kasi aku
rekomendasi bagaimana...??”
“kiki..??”
“yup...”
“baiklah.., akan ku rekomendasikan..”
“ok.., makasih pil”
“heh.., selama ini baru kali ini aku
mendengarmu mengucapkan terimakasih padaku”
“ya.. bagus deh kalau gitu kan..”
“huh.. kiki..!!”