Hooo.., ini
dia lanjutan dari cerita “LERENG GUNUNG”
Cerita sebelumnya
dapat dilihat di sini
LERENG
GUNUNG
Lanjutan 4
Fuji ditanyai
oleh pihak kepolisian tentang hubungannya dengan vina. Dan fuji menjawabnya
dengan jujur bahwa vina beberapa waktu yang lalu adalah kekasihnya, namun sudah
2 bulan lama ini mereka putus, dan vina mulai berpacaran dengan korban yaitu
erdi.
Bino yang
selalu mengawasi pergerakan fuji, sekarang berada di salah satu pengunjung
kantor kepolisian. Bino bermaksud untuk menemui vina yang menjadi tertuduh
sebagai pembunuh dari erdi.
Vina yang
sekarang sedang duduk dikursi istirahat dengan wajah yang lesuh dan gemetaran
akan jadi apa nasibnya dalam hati ia bagaikan dicabik-cabik. Bino datang
menghampiri.
“vina..?!”
Vinapun menoleh
dan kaget melihat bino ada disampingnya.
“bino..!!”
“bino, tolong aku bino aku tidak
membunuh erdi..!! mana mungkin aku
membunuhnya..!! bino..!!”
“tenanglah vina, aku percaya itu
bukanlah dirimu.., pelakunya pasti akan tertangkap tenang saja ya J”
“bino.., hiks..hiks.. terimakasih
kamu udah percaya..”
“sudahlah tabahkan dirimu, ok..”
“aku pasti akan membantumu”
“oh ya ini ada makanan aku bawakan
untuk mu, makanlah”
“tapi aku tidak lapar, bino..”
“kamu mungkin tidak merasakannya
karena kamu banyak pikiran”
“tidak usah menunggu laparnya datang,
makanlah saja sekarang ya..”
“baiklah..”
Kalau begitu aku pergi dulu”
“hmmm.. terimakasih sudang datang
untuk ku”
Bino pun
pamit dan meninggalkan kantor kepolisian. Bino sudah bertekat akan membuka
kedok sebenarnya dari fuji.
“awas kamu fuji.., !! aku akan
bersungguh-sungguh kali ini !!”
“vina kesayanganku kau buat seperti
itu..!!!”
***
“VINAAAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaaaaa...
!!!!!”
“tidak, ini tidak mungkin,
vinaaaaaaaa..... !!”
“BINO.. !! APA YANG KAU LAKUKAN
KEPADA VINA !! KENAPA KAU MERACUNI NYA !!”
“KENAPA.. !!! KENAPaaaaaaaaa... !!”
Bino dibawa
paksa dari kediamannya, dan didalam kediamannya di temukan banyak berkas yang
berhubungan dengan vina, fuji dan erdi. Bino ditangkap dan jadi tersangka atas
terbunuhnya vina yang disebabkan oleh makanan yang mengandung racun.
Berdasarkan rekaman
cctv yang ada, binolah yang telah memberikan makanan itu kepada vina. Jadi binopun
dinyatakan sebagai pembunuhnya dengan dugaan motifnya adalah kecemburuan dan
dendam. Bino juga diduga mempunyai sangkut paut dengan kasus kematian erdi. Dan
binopun menjadi tertuduh telah membunuh dua orang, yaitu atas nama vina dan
erdi.
“FUJI.. !!”
“APA SEKARANG KAU PUAS.. !!”
“kau telah membunuh vina, dan
sebenarnya kau juga yang telah membunuh erdi kan..??!!!”
“fuji, aku pasti akan bebas dan
datang menuntutmu.. !!”
Satu minggu
kemudian, diadakan sidang terdakwa bino yang akan dijatuhi hukuman kurungan. Sidangpun
di mulai.
“yang mulia, saya tidak bersalah..!!”
“ijin kan saya memanggil pengacara
saya !!”
“permintaan dikabulkan, mana
penggacara terdakwa”
Namun bagaimanapun semua persoalan
mengarah pada bino.
“tidak yang mulia, ini tidak adil..
saya bukanlah yang membunuh erdia, dan
tidak mungkin bagi saya membunuh vina”
“kenapa tidak mungkin ??”
“karena saya sesungguhnya
mencintainya”
“bukanlah itu adalah motif saudara
membunuhnya, berdasarkan penyelidikan saudara cemburu dan membunuh erdi. Kemudian
cemburu itu dapat menjadikan anda memiliki dendam dan andapun membunuhnya.”
“kami menemukan berkas-berkas di
kediaman anda, anda mencari tahu berbagai informasi tentang mereka berduakan
??!!”
“itu karena saya ingin membantu vina,
menemukan pembunuh dari erdi. Makanya saya..”
“jawaban anda tidak dapat kami terima”
“dan pengacara tidak memberi
pembelaan, berarti anda dikatakan bersalah”
“tok..tok..tok..”
Bino dijatuhi
hukuman selama 18 tahun penjara.
Fuji melihat
dari kursi penonton dengan senyuman tipis di wajahnya, melihat kearah bino yang
dikawal oleh kepolisian yang akan membawanya ke sel penjara. Bino pasrah dan
menanggis.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana