Salam sobat pembaca ku dimanapun berada dan diwaktu kapanpun itu,, ini berkisah tentang curhatan pribadi sang penulis saja. Bila mau skip disilahkan saja. Ini tidak ada hubungannya dengan anime atau manga apapun.. silahkan skip 🥰🥰
🌴
Baiklah sobat, curhatanku kali ini adalah tentang "ARTI HIDUP INI BAGIKU". Banyak manusia baik laki laki maupun perempuan di dunia ini di planet ini memiliki sesuatu yang ingin dicapainya dan mencari suatu kesuksesan dan keberhasilan, termasuk dirimu ya kan sobat pembaca ?!!
Nah, namun disini. Yang mau ku curhatkan itu adalah yang semacam itu. Aku merasa tidak memiliki motivasi seperti mereka mereka yang berusaha keras untuk kesuksesan karirnya atau pekerjaannya tersebut.
Yang paling-paling parahnya lagi, aku kadang sering dalam setahun ini memiliki sedikit motivasi untuk yang namanya hidup. Ya..kalian tidak salah baca, motivasi untuk hidup. Aku merasa kehidupan yang sedang aku jalani sekarang ini, tidak ada kesannya sama sekali. Aku tidak merasa terpacu, apalagi merasa bahagia. Kehidupan ini semakin lama semakin muram, tidak ada bagus bagusnya tidak ada indah indahnya atau buat ku bahagia, malah semakin rumit dan membuatku berkali kali berkali kali bertanya, "apa ada gunanya aku hidup ??!"
Pertanyaan itu yang dalam kurun waktu dekat ini yang selalu ku pertanyakan ??
Apa guna nya hidup ku ini,, rasanya tidak ada yang benar. Tidak ada pegangan...tidak ada sandaran...
Tidak ada yang memahami diriku,, aku kadang juga tidak dapat memahami kenapa aku seperti ini, padahal teman lain bisa, adik adikku bisa mereka berhasil menjalani hidup, menemukan sesuatu yang lebih dariku.. mungkin motivasi mereka yang tinggi untuk meraih itu.
Namun aku tidak punya,, dari kecil yang ku pegang motivasi hidupku adalah agar aku dapat membahagiakan kedua orang tua ku, dan orang tua ku pun mengharapkan agar aku jadi anak yang dapat membahagiakan mereka. Yah...selama ini cuma itu peganganku jujur !!
Aku bersekolah supaya orang tua ku senang anaknya bisa membaca, berhitung, mengaji, dapat melakukan perkalian, pembagian, kemudian bersekolah dapat juara peringkat di kelas.
Semua itu agar kedua orang tua ku bahagia, mereka senang anak nya juara. Maka aku belajar...ya...karena itu aku menghafal materi dan memahaminya..
Awal masuk sma, namun mikir takut harus lanjut kuliah bila sma namun keuangan tidak ada maka milih smk yang bisa kerja setelah selesai sekolahnya ngak perlu kuliah.
Eh..eh..ternyata, setelah itu smk ternyata bisa lanjut ke kuliah, semua ku lakukan agar kedua orang tua ku bahagia.
Aku kuliah karena orang tua ku bangga,, walau gaji rendah dapat kuliahkan anaknya sampai wisuda. Maka aku wisuda..
Semua itu ku lakukan demi kebahagian orangtua ku ya.... benar semua itu berlandaskan itu,, anak harus sekolah...dapat kerja harus kuliah...
Bangga anak dapat wisuda, namun belum kerja... kerja ngajar 3 tahun kurang. Karena tidak ingin jadi beban orang tua,, setidaknya uang paket dapat sendiri.
Sekarang umur sudah beranjak matang,, waktu nya nikah. Kenalan juga dikagetnl kan terus... itu ada wa balas lah dulu, nelpon dia tadi.... wa dari dia tu...lihatlah sana dulu....
Pernah kecewa, namun tetap diterima.
Sampai telah nikah sekarang, semua di serahkan ke orang tua. Walau dibuat cepat tanggalnya, aku bertanya apa ngak apa ? Ngak apa ! Semua ku serahkan biar mereka bahagia, walau sebenarnya hatiku masih terombang ambing...
Berdoa semua lancar, demi mereka bahagia.
Ku serahkan semuanya, karena aku memang tidak tahu apa yang mau dilakukan, ini pertamakalinya nikah, pesta di rumah yang mana aku anak pertama.
Dan juga kenal hubungan asmara dengan laki laki pertama,, jadi yang namany penjelasan itu masih belum paham, yang namanya meyakinkan itu belum paham.
Semua demi mereka bahagia, aku menurut saja. Motivasi untuk aku yang turut andil itu tidak ada, karena bila aku sarankan nanti percuma saja..pendapatku ngak guna. Motivasi ku ngak ada, aku kurang percaya diri.
Kadang aku masih bertanya sendiri, sudah benarkan jalan hidup ini seperti ini,, kenapa semuanya hampa ku rasakan.
Setelah itu, setelah nikah pergi pindah karena tempat kerja suami yang lumayan 4 jam perjalaan naik motor bonceng 2.
Banyak yang terjadi, kondisi rumah jauh dari jalan besar. Yang pakai motor cuma suaminyang bisa karena motor bergigi aku ngak pandai. Yang belanja 1 kali seminggu yang mana kulkas ngak punya, gaji yang pas pasan makan karena beda harga jauh lebih tinggi disana, dan kenyataan yang tidak tersebutkan sebelumnya yang ternyata gaji harus dipotong untuk tutupi masalah sebelum nikah.
Dan semuanya ngak terus terang,,
Tetangga yang pada bisa dibilang tidak bisa kuhadapi,,
Bila kuhadapi aku dapat terluka karena mulutnya, lebih baik menjauh.
Dan kadang pasangan yang masih membawa tingkah egois nya yang dulu bujangan, padahal sekarang telah beristri.
Kadang aku bertanya, aku ngak guna sebagai anak, karena jauh dari orang tua dan ngak kerja.
Dan sebagai istri aku masih tahap belajar, mana bisa aku melakukannya sekaligus.. tahap demi tahap..bila salah atau kurang kasih tahu ajar kan aku.. namun kadang aku malah di diam kan, ngambek ngak jelas..kesal sama teman dibawa bawa sampai aku nyanyi dikit aja jadi pusing kepalanya.
Karena itu bila aku ngak ada guna nya, dan malah jadi beban. Kenapa aku jadi seorang anak dan seorang istri yang belum ngasih keturunan.
Apakah boleh aku m..i ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana