Senin, 22 Juli 2019

D Part 05

Salam-salam sobatku semua nya, nah kita akan kembali melanjutkan karanganku yang banyak tertunda dan moga kalian suka ya... ini lanjutan cerita dari "D" 

Happy reading,,

***♡♡♡♡******♡♡♡♡*******♡♡♡♡****

Hari minggu, Dion sedang merapikan dan bersih-bersih kamarnya, benda-benda yang tidak dipakai dikemas dan diletakkan didalam gudang dan Kerley juga ikut membantu.

“baiklah, tinggal 2 tumpukan kardus lagi yang dipindahkan ke gudang ! Kerley kamu bantu pindahkan yang itu ya ! aku mau menyusun yang disini dulu”

“ok..!! tingaal 2 kardus ini kan?”
“yup..”

Kerley pun membawa kardus tersebut ke gudang, dan saat ingin keluar dari gudang, Kerley pun menyenggol Juan dengan tidak disengaja.

“aduh !! apa-apan sih doll ini ?”
“hah..! tuan Juan, maaf kan saya. Saya kurang berhati-hati”

“kamu ini doll nya Dion kan?”
“ya, tuan. Saya benar-benar minta maaf”

“apa yang sedang kamu lakukan di dalam gudang ?”
“ah, saya menaruh kardus yang berisikan barang-barang Dion yang tidak terpakai lagi”

“Dion sedang merapikan kamarnya”
“Dion ?, kamu hanya memanggil Dion dengan sebutan namanya saja? Mana kata “tuan” nya ??”

“ah, maaf kan saya. Itu pinta tuan Dion, jadi saya sudah terbiasa menyebutkannya begitu”

“ho..? begitu ya !, oh ya. Namamu Kerley kan ?”

“iya, saya Kerley”
“boleh au minta bantuanmu sebentar..?”

“kalau boleh tau, apa itu tuan Juan..?”
“kamu mau ikut dengan ku sebentar..?!”

                           ***

“Kerley...!! Kerley ? kamu lama sekali sih..?”
“ini masih ada satu kardus lagi, kan?”

Karena Kerley lama dan belum kembali dari gudang, Dion pun membawa kardus yang satunya lagi ke gudang dan sambilan memeriksa.

“Kerley..? lho..ngak ada..?!”

“kemana dia ? kardus pertama udah di gudang, tapi dianya ngak ada ..!?”

Setelah menaruh kadus di gudang, Dion keliling rumah mencari Kerley.

“Kerley..? Kerley..?! dimana dia, di dapur, di ruang tamu, di ruang baca, perpustakaan, di belakang taman, di kamar, dilantai dua juga ngak ada..!!”

“ngak ada di rumah, apa dia pergi ke supermarket ??”

“tapi semua yang dibutuhkan udah ada di dalam rumah..?!”

Dion pun melihat kedatangan Juan yang baru pulang dari suatu tempat.

“hah..! Juan ? apa kamu melihat Kerley..??”

“Kerley ?, ah doll itu ya..!!”

“kamu lihat ?”
“tentu saja, dia udah rusak kan makanya kamu mau taruh di gudang, tapi daripada di gudang mending kamu kirim ke tempat pembuangan kan ?!”

“apa ? rusak apanya ! pembuangan ??”
“apa maksudnya?”

“maksudku, udah aku bawa dia kepembuangan, kamu menaruhnya digudang karena rusak sih..?!”

“dia tidak rusak !! dia masih berfungsi dengan baik kok.!!”
“tapi tadi aku menemukannya ngak bergerak di gudang”

“jadi pasti udah rusakkan !!”
“lalu kamu membuangnya??”

“ya, di pembuangan”
“tanpa mengatakan atau bertanya padaku ?”

“bagaimana lagi, udah rusak. Lagi pula kamu memang mau membuangnya kan..?!”

“dimana lokasinya, kamu buang ?”
“ah, dijalan seberang gedung tinggi sana”

“disana itu ? itu bukan tempat pembuangan”

“ah, iya. Maaf, itu juga tempat lebih tepatnya penghancuran barang bekas dan akan didaur ulang”

“kalau gitu gawat !!”

“ah..! DION, KAMU MAU KEMANA ??”

“hah.. dia pergi ! AHAHAHAHAHHA...!!”

Dion bergegas dan berangkat ke tempat yang dimaksud Juan.

“kenapa ? kenapa Juan ??”
“tidak mungkin Kerley rusak, dan aku membuangnya”

“padahal ia hanya pergi memindahkan kardus itu ke gudang, ngak mungin ia rusak”

“ini semua pasti ulah Juan..!!”

Dengan  tergesa-gesa , Dion menuju tempat Kerley. Sesampai disana, Dion langsung menuju tempat penghancuran barang bekas dan proses penghancuran sedang berlangsung.

Dion melihat keranjang gantungan yang membawa barang rongsokan dan disana ada tanda keberadaan Kerley.

“tidak, itu tangan Kerley !! baju itu..??!”
“Kerley..!!!”

“tidak ! tidak ! berhenti, jangan..! jangan kumohon jangan lakukan itu..!!”


Dion berteriak semampunya, sekuat tenaganya sambil terus berlari menuju petugas yang mengoperasikan keranjang gantung tersebut.

“pak..pak..!! tolong BERHENTI..!” Saya mohon disana ada teman saya, jangan hancurkan dia..!”

Namun, keranjang gantung telah di jatuhkan ke tempat penghancuran, barang-barang rongsokan akan di giling dan diratakan menjadi lempengan besi.

“TIDAK ! TIDAK !! HHIKS..HIKS... KERLEY..HIKS..”

Kerley jatuh kedalam mesin penggilingan dan mesin mulai memproses, namun tiba-tiba Dion mendekati mesin dan berusaha untuk menjangkau Kerley.

“TIDAK !! KERLEYYY...!!!”

“ha..!! ada orang, STOP...!!!”

Mesin pun berhenti beroperasi, petugas mematikan mesin karena melihat Dion berada di dekat penggilingan dan syukurlah ia tidak apa-apa.

“HEI..! KENAPA KAMU DISANA ??! CEPAT PERGI DARI SANA !!” dengan nada tinggi

“temanku, temanku di dalam MESIN ITU !!”

“hah..!? apa temanmu ? bagaimana bisa..??!!”
“TOLONG SELAMATKAN DIA..!”

“hah..? baik..baiklah tunggu disana..!”

Dan akhirnya Kerley pun selamat walau pun ia tidak sadarkan diri.

“jadi, teman mu in adalah doll. Aku kira tamanmu ini manusia..??!”

“memang kenapa dengan doll...?!”
“sepertinya doll itu sudah rusak..”

“TIDAK, TIDAK MUNGKIN... tadi pagi ia masih berfungsi dengan normal. Dia tidak rusak sama sekali..!!”

“lalu kenapa dia bisa ada disini ?”
“kamu membuangnya kan ?”

“BUKAN AKU..”

“mungkin orang tua mu, tunggu dulu tadi da anak yang seusia mu juga yang membawa”

“ah.. apakah dia yang membuang doll mu ?”
“APA..??”

“Kerley, tidak rusak. Kenapa ia membawnaya kesini ?!”
‘hmm..., coba aku periksa doll itu”

“ia tidak rusak ! Cuma sirkuit hidupnya tidak terpasang. Nah, sekarang sudah ku hidupkan kembali”

“saya doll, ID no 5288, owner Dion Samuel, nama panggilan Kerley”
“ah..Dion..?!”

“KERLEY, KAMU HIDUP. KAMU HIDUP...!!”

“hmmm...tentu saja kau hanya melepas sirkuitku saja”
“tapi, Dion dimana kita. Katanya kau mau memberikan ku kejutan..?!”

“HA, APA..?”
“apa ini kejutannya..?!”

“SIAPA YANG MENGATAKANANNYA..?”

“tuan Juan, dia juga yang memintaku untuk mematikan sirkuit sementara”

“itu tidak mungkin, aku tidak !!”

“lalu, Juan berbohong..?”

“dia, mengatakan kamu rusak dan membawa mu kesini, DAN KAMU HAMPIR SAJA DIGILING, KERLEY..!!”

“apa ? benarkah itu..??”

“itulah kenapa..hiks..hiks..AKU ? hiks...hiks... AKU..hiks.. KERLEY..!!”

Akhirnya airmata Dion tidak dapat di bendung lagi, Dion menangis dengan kencangnya sambil memeluk Kerley dengan erat.

“KERLEY...KERLEYYY...hiks..”

“ia, aku disini Dion” sambil mengelus lembut kepala Dion.

***


Setelah merasa baikkan dan menenangkan diri, dion pun mulai menanyai kerley kejadian yang sesungguhnya.

“kerley, sebenarnya kenapa kamu bisa ada disini?”

“kenapa kamu melepaskan sirkuit mu?”
“saat itu, aku sudah meletakkan kardusnya di dalam gudang seperti yang kamu minta. Dan setelah itu aku bertemu tuan juan di depan gudang dan menanyai ku”

“lalu..”

“lalu kemudian, ia ingin meminta bantuanku untuk membuat sebuah kejutan untuk mu dion. Karena beberapa hari lagi kamu berulang tahun..”

“hah..? apa ! kamu ditipu kerley..!!”

“hari ulang tahun ku sudah lama lewat”
“lalu kamu dengan pasrah dan tanpa curiga melepaskan sirkuit mu karena menerima permintaannya..?!”

“ya.., begitulah”

“tapi kamu tau, ia mengatakan kamu tiba-tiba sudah rusak di gudang, jadi dia membawa mu kesini untuk menghancurkanmu..!!”

“kenapa..? apa tujuannya ia melakukan itu..?”

“aku tidak pernah menyakitinya..!?”
“ah..., apa karena aku menabraknya..!”
“aku kurang berhati-hati saat keluar dan menabraknya..”

“bukan..bukan itu kerley..!!”
“juan, punya dendam pada ku.., sehingga untuk membuatku merasa terpuruk ia melakukan hal semacam ini kepada mu..!!?”

“ini semua salah ku..!!”
“maaf kan aku kerley..!!”

“kenapa kamu minta maaf, kalau ini memang adalah jalan agar kamu bahagia aku akan lakukan apapun walau harus masuk ke penggilingan ini”

“apa..?? tidak kerley, ada kamu disampingku itu sudah cukup bagiku.. hiks..hiks..”

“lalu bagaimana sekarang..??”
“aku akan tetap disini sampai hujan ini reda, kemudian kita akan pulang..!”

“ya, baiklah..”
“ha..iya, pak terimakasih banyak telah menyelamatkan saya”

“hmm.., ho.. ya tidak apa-apa”

“ternyata doll ini memang masih berfungsi dengan baik ya ?”
“namun doll milik mu, sungguh pintar ya dion..!?”

“aku belum pernah melihat doll yang benar-benar mirip dan mengerti seperti manusia sesungguhnya”

“walau kebanyakan doll, ada yang berbentuk manusia. Tapi mereka tetap robot”

“namun dia ini berbeda..??!”
“oh, ya siapa namanya tadi..?”

“kerley.., doll kerley..!”

Setelah hujan reda, dion dan kerley pun pamit kepada pak petugas tersebut dan kembali pulang. Dan saat itu lah semua terungkap.

“hah..! doll itu masih berfungsi..??”

“juan, kenapa kamu melakukan hal pengecut seperti ini..!? kamu ingin membuat ku merasa terpuruk atas kehilangan kerley bukan..?”

“aku tidak akan membiarkan mu lagi, kali ini sudah cukup bagiku. Karena dirimu dan ibu mu kamu lupa yang terjadi pada ibu ku..”

“kali ini kamu ingin melakukan hal yang sama terhadap doll milikku..!!”

“apa maksud mu, aku tidak mengerti..”
“kamu mengatakan ia rusak, namun kamulah yang menyuruhnya untuk melepaskan sirkuitnya bukan..?”

“lalu membawanya yang tidak sadar, lalu menghancurkannya..”

“tapi, syukurlah. Kerley ku baik-baik saja”

“jangan sekali-kali kamu melakukannya kembali, atau AKU SENDIRI YANG AKAN MENGGILINGMU DI MESIN ITU...!”

“AKU TIDAK BOHONG LOH..!!” dengan tatapan mengancam penuh amarah

“APA..A-APA..?? YANG KAMU KATAKAN...!!?”

“huh.., ayo kerley. Kita ke kamar saja,..!”

Dion dan kerley meninggalkan juan yang kaget ketakutan melihat ekspresi dion yang selama ini tidak pernah ia lihat sebelumnya.

“dion, dia telah berubah..”

Kerley dengan segera mengambilkan baju ganti untuk dion, dan menyuruh dion untuk segera mandi.

“dion, cepatlah kamu mandi pakai air hangat ya..! aku akan menyiapkan pakaianmu..!!”

“kerley, dengar kan aku ya..!”
“hmm..., ya. Ada apa..?”

“jangan pernah menuruti siapa pun itu selain diriku !!”

“walau pun keluarga di rumah ini..?”

“ya !, walaupun ia adalah keluarga ku sendiri..”
“baiklah, dion. Aku paham”

“hmmm..~, kerley benar-benar sahabatku..!”

“hm.. sahabat ? levelku naik ya..??”
“ya, tentu saja. Naik jadi level tinggi.. hah ! mau nya bukan sahabat ?!”

“kamu adalah saudaraku !!”
“brother kerley !”

“saudara..? tapi aku doll, bukan manusia..!”

“tidak peduli..!! baiklah aku mandi dulu ya..!”

“hmm..ya?, lekas lah mandi..”

“saudara kah..?!”

            ******BERSAMBUNG,,********

YUP, itulah lanjutan cerita dari "D". Silahkan datang lagi untuk mengetahui lanjutannya ya.. see you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana