Minggu, 07 Januari 2018

ICELY (12)



Salam hangat dan bahagia untuk sobatku semuanya. apa kabar nya ? moga kalian dalam keadaan yang sehat dan apa yang menjadi urusan kalian dalam minggu ini dapat terselesaikan dengan baik ya.. seperti biasa aku posting nih lanjutan dari cerita karanganku sendiri yaitu "Icely". mau tau lanjutan apa yang terjadi ? langsung aja baca sambungannya...
HAPPY READING..!! :) :) 


***

Putri An kembali ke istana dan langsung melangkah untuk menemui sang raja yang tidak lain adalah ayahnya namun apa yang didapatkan oleh putri An. Seluruh ruang dalam istana porak poranda, penuh dengan bercak darah. Para pelayan dan bangsawan yang berada di dalam istana seluruhnya tumbang dan tak lagi bernyawa.

“AYAH !!! AYAH !!!”

Putri An mencari ke ruang istirahat ayahnya. Sang raja dari kejaraan itu telah meninggal tersandar di kursi santainya dengan lehernya robek seolah digigit binatang buas. Dan di tangan raja mengenggam semacam bulu binatang. Bulu seekor serigala berwarna hitam.

“AYAH..!!! AYAH..!!! TIDAK AYAH JANGAN TINGGAL KAN AKU AYAH..!!!”
“Putri, Bagaimana Ra-??!”
“Raja.... yang mulia rajaa.....!!!!”

Kejadian itu sepertinya terjadi pada malam hari. Dan para penjaga tidak mengetahui bahwa ada seeokor serigala yang masuk ke dalam. Tidak ada mereka memdengarkan suara kegaduhan dari dalam sehingga saat putri An kembalilah para penjaga yang berada di luar istana menggetahuinya.

Banyak yang menjadi korban, tidak kecuali raja sendiri, bangsawan yang berada diistana saat itu yang sedang mengaadakan rapat pun menjadi korbannya. Yang selamat dalam peristiwa itu adalah putri An, penesehat tuan Lindres, dan beberapa bangsawan yang tidak menghadiri rapat karna ada tugas di luar istana pada saat itu.

Berita dukapun diumumkan keseluruh penduduk. Dan bendera dukapun di kibarkan. Dan nasib kerajaan semakin diambang batas. Dimana situasi ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk menyerang atau mengambil alih kerajaan Qwe. Dan berdasarkan keputusan para petinggi di kerajaan untuk sementara penesahat raja tuan Lindres lah yang akan mengantikan posisi sang raja, karena putri An masih sangat kecil untuk dijadikan raja kerajaan Qwe. Apalagi dalam keadaan dimana batinnya masih belum siap dengan meninggalnya baginda raja.

Berita duka pun telah tersebar sampai ke toko Icely. Dan mendengar berita tersebut Zeno merasakan ada sesuatu yang benar-benar harus ia tanggani dengan segeranya. Menggapa baginda raja harus meminta bantuan padanya sampai harus menjadikan putri nya sendiri sebagai jaminan ?? mengapa setelah itu ia mendengar berita duka ini ?? dan hawa kehadiran apa yang ia rasakan beberapa hari yang lalu ?? apakah sesuatu yang lebih mengerikan dari sebuah perperangan antar kerajaan akan datang menghampiri mereka ??

Zeno seperti biasa sedang mengukir es pesanan pelanggan yang harus diantar malam ini. tinggal satu langkah lagi maka ukirannya akan selesai. Namun zeno malah mengakaukan ukiran esnya dengan memukulnya terlalu keras.
Zeno kaget akan hawa kehadiran yang benar-benar kuat dan amat sangat dekat dari lingkungan tempat tinggalnya sekarang ini.

“hawa kehdiran apa ini ??! sangat kuat dan gelap..?!!”
“oh ya, yuna, kira dan kiri dimana sekarang ?!”

Zeno meninggalkan pekerjaannya dan mencari mereka bertiga. Yuna sedang menjemur pakaian bersama kira. Sedangkan kiri..?

“heh.., kira dimana adikmu, kiri ??!!”
“kiri..??”
“tadi dia disana sedang mengambil beberapa kayu untuk bahan bakar..?!”
“mungkin dia kehutan..?!”
“hutan..!!”

Perasaan zeno semakin gelisah dan tidak karuan. Zeno lari menuju arah yang ditunjuk oleh kira.

“ada apa kak..? nanti dia juga pulang..!!?”
“tidak, aku merasakan firasat yang buruk..?!! kalian berdua masuk ke dalam rumah dengan segera kunci seluruh pintu dan jendela. Pergilah ke ruang kerja ku dan bersembunyi di sana sampai aku kembali..!!?”
‘heh.. ada apa zeno ? ini pakaiannya belum ku jeur semua..?!”

“KU KATAKAN SEKARANG..!!”
“hei.. ada apa sih..?!”
“IKUTI SAJA KATA KU. AKU AKAN MENCARI KIRI..!!”
“baiklah, ayo kira..!”

Zeno mengikuti asal dari hawa kehadiran tersebut. Terus dan terus ia ikuti. Dan zeno pun berhasil bertemu dengan kiri walaupun dalam keadaan yang sudah tidak bernyawa juga. Tangannya kiri telah berpisah dengan tubuhnya. Dan disamping itu ada makhluk yang menyerupai manusia dengan taring gigi yang panjang penuh dengan darah segar dan tangan dengan cakar yang panjang, mata merah yang bersinar.


Zeno memeriksa keadaannya kiri yang belum juga kembali dari hutan mencari kayu bakar. Namun kemalangan yang didapat oleh zeno. Lengan dan tubuh kiri terpisah dan disamping itu sosok makhluk yang menyerupai manusia berdiri dengan mata merahnya yang menyala.


"HAH...!! KIRIiiiiii.......!!"

Zeno berlari menghampiri kiri. Dengan sebuah kapak yang telah ia siap kan dari rumahnya sebelum memasuki hutan. Zeno menghalau makhluk itu dengan kapak. Namun ia hanya mengelak dan malah semakin mendekati kiri..

Makhluk itu tidak dapat diusir hanya dengan langkah tindakan manusia biasa. Dan untuk itu Zeno pun tidak segan untuk mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya.

Perlahan lahan es keluar dan muncul dari tangannya dan membentuk beberapa jarum yang terbamg melesat kearah makhluk tersebut.

"Siapa kau..?? Kenapa kau memasuki lingkungan manusia dan membunuhnya...??!"

Makhluk itu menjawab pertanyaan zeno tanpa mazalah.

"Aku adalah makhluk yang sejenis dengan mu. Namaku Noz, saudara ku"
"Noz ?? Aku bukanlah saudara mu.. !!"
"Berani kau membunuh manusia yang  ki sayangi.."

"Tidak-tidak.. dia belum mati. Kau lihat saudara ku lihat lah dia baik baik aku akan menghidupkannya kembali !!"
"Apa katamu.. ?!"

Noz pun mengeluarkan kekuatan aneh dan perlahan lengan kiri yang terpisah dari tubuhnya perlahan-lahan menyatu kembali dan kembali seperti sedia kalanya.
Namun kiri yang bangkit bukanlah kiri yang selama ini Zeno kenal. Dia bukanlah kiri, itu hanyalah mayat hidup yang dijadikan bonekanya Noz.

Zeno melempari jarum jarum es nya kearah Noz, namun kiri menjadi perisai dari jarum es tersebut. Zeno yamg tidak tahan untuk melihat tubuh kiri yang dijadikan mainannya noz dengan kekuatannya zeno membuah bungkahan  es yamg nesar dan menghempaskannya kepada kiri. Tubuh kiripun sudah tidak dapat dijadikan boneka hidup lagi.

"Cih..!! Kau merusak boneka ku !"
"Aku tidak akan melepaskan mu dari jeratan kehancuranmu. Kiri telah ku anggap seperti adikku sendiri..."
"Dan berani nya kau.. merampasnya dariku..."

Pertarungan diantara keduanya  ukup sengit dimana hampir separuh dari pepohonan dalam hutan itu telah rata dengan tanah akibat pertarungan mereka berdua.

"Dia berhasil menghindar ! Namun aku telah berhasil mengenai kaki nya...!"

Merasa kewalahan dengan serangan zeno. Noz pun  kabur sari hutan dengan serangan akhir kejutan. Dan berhasiL membuat zeno tertipu dan musuhpun kabur. Tubuh kiri yang hancur kini tinggal sisa sisa yang menyedihkan. Tidak sanggup rasanya zeno untuk menghadap pada kakak si kembar itu. Zeno pun memutiskan untuk mengkuburlan jasad kiri di dalam hutan dekat danau. Dan mataharipun telah tenggelam dengan cepatnya.

Zeno pulang dengan tatapan hampa penuh kesedihan yang tidak dapat terbendung.

"Haa.. kak zeno sudah pulang..?!"
"Kalian tidak apa-apa kan..?"
"Seharusnya kami yang bertanya begitu kak.. ?"
"Oh ya zeno mana kiri ? Bukannya kamu kehutan karna mencari kiri..?!"

Pertanyaan yuna yang benar-benar membuatnya diam membeku dan meneteskan air mata. Zeno pun perlahan lahan menceritakan peristiwa yang telah terjadi. Kemudian juga memceritakan keadaan yang sangat sulit yang akan mereka hadapi.

"Jadi begitulah. Aku bukanlah manusia namun makhluk sihir. Dan kerajaan kita bukan sedang dilanda peperangan antar kerajaan saja. Bisa kemungkinan ini akan jadi akhir dari segalanya.."

"Maaf kan aku kira. Aku tidak dapat menyelamatkan adikmu..."
"Maaf kan aku, Kiri. Seandainya saja aku tidak datang terlambat.."

"Tidak !! Tidak.. kak zeno. Ini semua salah ku. Seandainya aku selalu bersamanya. Seandainya aku lebih memperhatikannya.. kiri tidak akan pergi dengan  cepat..ini-in.."
"INI SEMUA ADALAH SALAH KU.... SALAH KU..!! KIRI ! MAAF KAN AKU KIRI..!!"
"AKU KAKAK YANG TIDAK BERGUNA..!"

"CUKUP KIRA..! Ini bukan salah mu.. ini juga bukan salah mu zeno. Ini sudah suratan kiri.. sudah lah terima lah kepergiannya. Dan kita berdoa agar ia dapat bahagia disana-.."


Sementara itu, keadaan di dalam istana masih dalam kedukaan yang sama. Tuan lindres pun dilantik menjadi raja sementara sampai putri An mencapai usia 17 tahun.

Putri An berduka dan menetap di dalam kamar ayahnya sambil menangis. Makanan pun yang diantarkan para pelayan istana pun ia tolak. Lalu putri An membuka laci meja kerja ayahnya. Dia putri menemukan sebuah buku catatan kecil yang diikat dengan tali yang aneh. Putri An menjadi penasaran dan membuka tali yang menjadi penutup buku catatan itu. Lalu putri pun membacanya.

Buku itu tampak seperti buku catatan harian. Dan setelah di baca ternyata memanglah sebuah buku catatan harian seseorang yang bernama Miganda. Buku catatan harian seorang wanita.
Setelah putri membacanya dengan teliti, entah kenapa cerita di dalam buku tersebut seperti hal yang sama yang sedang ia rasa dan alami.

Di dalam catatan tersebut. Miganda yang masih belia dijodoh kan dengan pengeran negeri lain untuk menyelamatkan kerajaannya namun ayahnya memilih untuk mencarikan pasangan lain demi keselamatan putrinya. Yang mana yang menjadi pasangannya sebenarnya bukanlah manusia biasa. Lalu kemudian ayahnya meninggal dikarena kan serangan hewan buas. Dan keadaan kerajaan menjadi semakin kacau.

Semua yang tertulis di dalam buku tersebut memiliki alur yang sama seperti dirinya. Putri An melanjutkan membaca buku harian tersebut.

Setelah kematian sang ayah kerajaan miganda menjadi kacau karena pemerintahan yang sementara dan musuh yang sangat mengerikan datang. Musuh yang satu ini bukan bertujuan mengambil alih kerajaan. Namun bermaksud untuk mengambil alih dunia. Dan lalu..

Tiba-tiba tuan lindres memasuki ruangan dan menghampiri putri An. Tuan lindres memeriksa keadaan putri. Namun ternyata selama ini putri jarang untuk makan apalagi putri mengunci dirinya di dalam kamar ayahnya saja.

"Putri.. jaga lah kesehatan mu.."
"Ambil lah dan makan lah makanan mu, saya mohon putri demi kebaikan anda. Dan untuk kebahagian raja."
"Dengan sikap tidak mau makan, anda pasti akan membuat baginda raja bersedih di alam sana. Jadi mohonlah makan putri..?!"

"Anda tidak ingin ayah anda bersedihkan.?!"
Mendengar perkataan itu putri An pun menatap makanan yang ada di meja.

"Baiklah aku akan memakannya"

Dan akhirnya putri An pun mau memakan makanannya kembali.

***

bersambung.....

yup, sobat ku sekalian itu dia lanjutan dari icely sebelumnya. Kita sambung lagi postingan selanjutnya ya... terimakasih ku ucapkan telah membaca karangan ku ini. apabila ada kesamaan nama, tempat maupun alur cerita mohon maaf itu tidak disengaja atau tidak ada maksud untuk meniru dan lainnya. murni ketidaktahuan. baiklah sampai jumpa lagi ya... salam



Icely sebelumnya INI DIA !!
Icely lanjutan YO SOBAT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana