Salam
sobat ku, moga kalian dalam keadaan yang sehat dan semua urusanmu lancar ya...
amin J. Kali ini aku memposting cerita yang cukup sekali baca.
Semoga sobat ku sekalian dapat menyukainya ya. Dan kita tidak perlu
berbasa-basi lagi ya. Silahkan membaca karangan ku ini HAPPY READING..!!
***
Pukul
04:00 subuh aku harus bergegas dengan motor metik menuju pasar. Aku harus mengelar
dagangan ku dan mengambil tempat lokasi yang pas untuk didapat dan ketika azan
berkumandang ada sebuah mesjid di dekat pasar untuk ku sembahyang. Karna pukul 05.00
pasar telah dibuka dan akan ditutup pukul 09.00. aku adalah seorang pedagang
sayur di sebuah pasar tradisional. Dan subuh adalah waktu bagi ku mulai mencari
uang untuk kebutuhan hidup.
aku
tidak tahu kehidupanku akan seperti apa kelaknya, walau berdagang sayur aku
yakin setiap usaha yang kita lakukan pasti akan mendapatkan manfaatnya
dikemudian hari, karena itu aku jalani kehidupanku sebaik mungkin dapat ku
lakukan.
Namun
ada satu hal yang masih menjadi ganjalan dalam hatiku ini. sesuatu hal yang
hilang dan membuat suasana menjadi tidak seperti biasanya. Apakah kamu mau
mendengar ceritaku ini.
Aku
akan bercerita tentang suara yang sering ku dengar di gang yang selalu ku lalui
menuju pasar. Ada sebuah gang yang mau tidak mau aku harus melalui jalur itu
untuk sampai ke pasar dengan cepat dimana tempatku berdagang. Gang yang selalu
ku lalui itu apalagi yang namanya masih subuh dini hari pastilah sangat sunyi
bukan ? apalagi gang yang ini memiliki kegelapan yang sangat pekat karena
disekitarnya tidak terdapat lampu jalan.
Aku
selalu melalui gang tersebut dan selalu mengemudi lambat karena tidak tahu apa
yang akan ada di depan, dengan hanya lampu motor yang menerangi jalanku.
Apalagi gang yang kumaksud ini cukup panjang, apa aku tidak takut dibuatnya.
Selalu terpikir di benakku bila tiba-tiba ada seseorang yang melintas di
depanku, atau ada perampok, atau ada sesuatu yang lainnya. Namun syukurlah hal
itu tidak terjadi, tapi tetap saja aku menjadi was-was dibuatnya, bukan..??
Yah,
memang gang itu membuatku tidak tenang dan selalu was-was bila melewatinya.
Namun dalam ke was-wasan ku itu, di pertengahan gang gelap itu aku akan merasa
tenang bila telah mendengar suatu suara.
Yup,
suara lantunan seseorang wanita yang sedang mengaji. Sungguh suara yang amat
membuatku tenang bila tengah melewatinya dan bukan hanya itu, suara itu juga
merupakan penyemangat sendiri bagiku. Seseorang yang selalu bangun di subuh
hari menunggu datangnya azan subuh.
“Aku jadi penasaran seperti apakah sosok orang dari suara itu
?”
***
Hari
ini adalah hari dimana pendapatan ku sedikit menurun karena sering hujan lebat.
Para petani sayur ladangnya banyak yang terkena banjir, sehingga sayur yang
seharusnya dapat dipanen malah rusak semuanya. Dan aku yang menjadi penyalur
dari petani ke konsumen juga mendapatkan penurunan penjualan dan tentu
pendapatan ku juga berimbas. Namun semua itu adalah hal yang harus di lalui ,
iya kan..?
Ditambah
lagi, karena panen sedikit harga sayurnya jadi malah naik. Dan semakin
sedikitlah peluang penjualanku meningkat.
“nak.., sayurnya 2 ikat ya..?!”
“ah.., ya bu..ini. terimakasih bu”
Namun pasti ada kan walau harga
mahal akan terus membeli sayur ku. Dalam hati aku menguatkan diri bahwa jualan
ku pasti laku. Yah.. harus optimis dan percaya diri.
“sayur..sayur..bu..!!”
***
Keesokan
nya, selalu di gang yang sama dan diwaktu yang sama. Aku selalu mendengarkan
suara mengaji itu, suara nya merdu di setiap katanya. Aku membayang-bayangkan
wajah wanita yang sedang mengaji itu. Dan aku selalu merasa ingin setidaknya
sekali bertemu dengan sosok orang dari suara yang ku dengar di gang itu.
Dalam
25 menit aku sampai di pasar. Lumayan memakan waktu bila aku tidak melewati
gang tersebut mungkin 40 menit baru aku dapat sampai di pasar, belum lagi
mengemasi sayur yang mau di jual.
Dan
subuh ini, syukurlah dagangan ku laku. Namun ada kejadian ribut di pasar. Ada
seorang pencopet yang tertangkap sedang melakukan aksi tindakan kriminalnya.
Dan karena hal itu hampir saja kalau tidak ada penjaga pasar, pasti tuh pelaku
copet udah habis babak belur di pukuli.
Kenapa
ia harus melakukan tindak kejahatan seperti itu ? apalagi alasannya untuk
memenuhi kebutuhan.. kenapa ia tidak mencari pekerjaan yang halal. Lihatlah ia
sudah ketahuan akan aksinya lalu di tangkap, apalagi pelakunya masih muda. Apa
yang akan dikatakan keluarganya, temannya, dia sudah mencemari namanya sendiri.
pasti ia akan menjadi lebih sulit di esok harinya kan..??
Walau
penghasilan yang didapat sedikit, namun pekerjaan yang kita lakukan harus lah
halal. Karena uang dari hasil pekerjaan kita akan kita gunakan untuk membeli
makanan dan perlengkapan lainnya. Kemudian kita gunakan untuk diri sendiri.
hasil apa yang akan didapatkan dari itu semua adalah hal yang kurang baik. Lalu
ternyata tanpa tahu apa-apa keluarga kita juga ikut merasakannya, teman kita
juga ikut mencicipinya, dan akhirnya kamu akan menanggung semua itu esok di
akhirmu.
Aku
mendapatkan pelajaran dari hanya melihat keributan yang terjadi di pasar saat
itu. Hal itu membuat ku juga sadar bahwa aku harus menjadi manusia yang lebih
baik, dan dengan selalu berusaha semampu ku dan berusaha juga untuk tidak jatuh
ke jalan yang salah. Sebab yang akan mengalami kerugian adalah dirimu sendiri
bukan orang lain.
***
Beberapa
hari kemudian dan tidak direncanakan, aku jatuh sakit. Aku sudah pergi memeriksakan
kondisi ku ke klinik terdekat. Dan kata dokternya aku kelelahan. Ia menanyai
kegiatanku di pasar dan menyuruhku untuk lebih memperhatikan kesehatan badanku.
Aku
melakukan apapun sebisaku, aku tidak terlalu memaksakan tubuhku ini terus untuk
bekerja berlebihan, tidak. Itu yang ku katakan pada dokter. Namun kenyataannya
adalah kebalikan dari itu, sebab waktu sewa rumahku sudah dekat dan uang yang
diperlukan untuk pembayaran masih kurang dari yang seharusnya. Aku tidak suka
apabila si punya kontrakan memasang wajah masam ke arahku jadi aku berusaha
untuk menlengkapi pembayaran secepat mungkin dan menambah jabwal daganganku
dengan menjual dagangan lain dan dari satu pasar pindah ke pasar lain dalam
satu hari.
Dan
setelah uang sewa sudah cukup terkumpul aku pun ambruk dan begini lah jadinya.
Aku terbaring di atas kasurku sambil tertutupi selimut tebal. Aku sudah sarapan
sedikit karena lidah ini terasa pahit untuk menelan, dan sudah minum obat yang
ku dapat dari dokter klinik. Kini aku mengistirahatkan tubuhku yang kelelahan
ini.
Suasana
yang hening di dalam kamarku, sakin heningnya aku dapat mendengar suara detak
jam diding rumahku “tik..tak..tik..tak”
begitu bunyinya. Dalam buaian suasan hening aku teringat gang yang selalu aku
lalui saat ingin ke pasar. Aku merasa rindu dengan suara sosok yang sedang
mengaji di subuh hari tersebut. Aku ingin mendengarkan suara itu lagi.
Aku pun
terbangun dari tidurku, dan badan ku sudah terasa baikkan sedikit. Aku jadi
lebih bersemangat karena alasan ingin mendengar sosok suara di gang itu lagi.
Aku pun ingin segera cepat sembuh dari sakit ku ini. aku usahakan makan yang
banyak, minum yang banyak dan istirahat yang cukup agar pulih kembali seperti
sedia kalanya. Dan aku dapat melewati gang tersebut lagi.
Aku
sudah menandai rumah dari sosok suara yang ku dengar di gang itu. Aku ingat cat
rumahnya berwarna hijau daun dengan pagar kuning. Dan terdapat pohon manga di
depan rumahnya.
***
Dua
hari kemudian, aku telah sembuh total. Pukul 04.00 subuh aku melewati gang yang
selalu aku lewati itu. Aku mengendarai lambat di rumah yang sering ku dengar
suara mengaji tersebut. Namun adahal yang aneh saat itu aku tidak mendengar
sosok suara ngaji tersebut. Padahal waktu aku lewati selalu dapat ku dengar
diwaktu yang sama aku melintasi gang tersebut. Ada apa ? kenapa tidak ada suara
yang ku dengar saat itu ??
Aku
pulang pukul 09.00 saat pasar telah ditutup, aku telah membereskan semua alat
dagangku dan kembali pulang dengan tetap melewati gang tersebut. Aku lihat dari
luar rumah berwarna hijau dan berpegar kuning tersebut. Ada sebuah kain berwana
putih di dekat pagar rumahnya. Bukan sebuah hiasan namun tanda bahwa ada
seseorang di dalam rumah tersebut yang meninggal, yang berarti mereka sedang
mengalami kemalangan. Siapa ? siapa yang meninggal ??
Aku
coba untuk lebih mendekat, aku berhenti dna melihat. Banyak sepatu dan sandal
yang berserakan di depan pintu rumah tersebut. Pintu rumahnya di buka lebar.
Suara orang yang sedang mengaji bersama-sama.
Lalu
ada beberapa ibu-ibu yang baru keluar dari rumah. Dan aku mendengar cerita
mereka sambil berjalan.
“ibu sani adalah orang yang baik”
“dia sering mengaji.., moga amalnya diterima
Allah”
“amin”
Lalu
dalam hatiku aku menyadari nama sosok yang selalu ku dengar suaranya saat subuh
adalah bu sani. Aku pun tanpa basa-basi dan mengucapkan salam dan ikut berduka
cita kepada keluarganya. Aku ingin sekali melihat sosok yang selalu aku ingin
bertemu dengannya. Dan setelah aku melihat, aku meneteskan air mataku tanpa
sadar. Bu sani, aku ingat betul siapa saja yang menjadi pelanggan ku. Bu sani
adalah salah satu pelanggan tetap ku, dia selalu membeli sayur dari ku. Tapi
aku tidak menyadarinya.
Aku pun
bertanya ke pada keluarganya, dan mereka berkata bahwa bu sani punya penyakit
jantung. Dan diwaktu subuh tiba-tiba jantungnya kambuh dan dia pun meninggal
sebelum di bawa ke rumah sakit.
Kini
suara di gang yang ku lewati sudah tidak terdengar lagi. Dan gelapnya gang
tetap sama dan semakin menjadi menakutkan. Namun aku tetap akan melewati gang
tersebut walau suara yang menjadi penyemangat ku telah hilang.
~SELESAI~
Yup..yup.. sobat itulah karang
cerita singkat ku di postingan kali ini. apakah kamu suka ? tertarik ? aku
minta saran dan kritik yang membangun dari mu ya sobat... dan aku ucapkan
terimakasih telah membaca karangan ku ini. bila kamu ingin membaca karanganku
yan lainnya kamu bisa melihatnya di Daftar Karangan
Akhir kata untuk kali ini SAMPAI
JUMPA LAGI..!! J
SALAM,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana