Cerita sebelumnya : Tio,
Eki dan Jeremi teresat di dalam hutan kemudian mereka mendengar suara galian
dan mengikutinya dan ternyata seorang pria. Mereka bertiga pun di kejar-kejar
oleh pria tersebut dengan skop yang dia bawa, namun akhirnya tio dan temannya
selamat dan berhasil kembali ke perkemahan.
***
Lereng Gunung lanjutan 12
Pak wikir dan pak hendra
memeriksa dengan seksama keadaan anak muridnya. tio menceritakan semua kejadian
yang terjadi saat mereka bertiga tersesat dihutan bahwa mereka bertemu dengan
seorang pria yang sedang mengubur sesuatu dan dengan saksi Eki bahwa itu adalah
manusia.
Namun saat ini mereka
tidak dapat melakukan apa-apa. Karena hari telah gelap sehingga bahaya bila
turun bukit pada saat keadaan gelap. Jadi guru pengawaspun mengambil keputusan
untuk menunggu malan berlalu dan paginya mereka akan segera turun bukit. Bila
kejadian tersebut benar apa yang dikatakan tio dan temannya maka tidak aman
mengadakan kemah dimana akan ada penjahat disekeliling yang sedang berkeliaran.
Para guru pengawas
bergantian berjaga untuk siswa-siswinya. Dan karena mendengar cerita tersebut
tidak banyak diantara murid-murid yang tidur.
“kenapa kalian tidak tidur ??”
“tapi pak..??”
“ngak apa-apa, bapak akan berjaga
untuk kalian. Jadi kalian aman tenang saja.., lagian jumlah kita lebih banyak
dari pada penjahat tersebut..”
“kalian aman kok ya”
“baik pak”
Tim tio berada di dalam
tenda, namun tidak satu pun dari mereka yang dapat tidur, kecuali Eki.
“huahh.., aku ngaktuk tapi aku ngak
mau tidur !!”
“kalau kalian ngantuk ya tidur
sajalah”
“ngak! Juando aku ngak bisa memejamkan
mata ku”
“aku merasa bayang-bayang pria yang
ami temui itu akan datang mencari kami kembali”
“kenapa ? dia mengejar kalian??”
“aku tidak tahu, namun Eki bilang
bahwa dia sedang mengubur orang. Walau sebenarnya aku tidak melihatnya sih..”
“tapi kemungkinan itu yang terjadi,
karena memergoki dirinya sedang melakukan hal itu.. skop nya, skop nya
benar-benar besar dan kotor dengan tanah, Juando !!!”
“hei.., sudah lah kamu mau menakutiku
ya..”
“hehehhehe.., aku benaran mengatakan
ini lhoh”
“Tio, ngak bisa tidur juga ya..”
“ngak bisa ! dari tadi aku sibuk sms
kakak ku nih..”
“kakak mu, kenapa ?? kamu kasih tahu
dia. Pasti dia kawatir banget tuh”
“iya, karena itu dia tiap 10 menit sms
aku mulu dan bila ngak ku balas dia bakalan nelponin mulu dari tadi..!!”
“wah, enaknya punya kakak.., aku ngak
punya kakak atau abang karena hanya aku anak dari orang tuaku”
“sama, aku juga anak tunggal”
“benar Juando ! wo.. kita sama”
Buuakk !!
“duh.., Eki !! anak ini masih dapat
tidur ya dengan nyamannya”
“hemm ?”
“ngak ada Eki, ayo bobok lagi ya..”
“NGAK..!! AKU NGAK BAKAL BISA TIDUR
LAGI !!”
Buukk !!
“duh Eki ! “
“itu balasan ku, orang lagi enakan
tidur kamu gebugkin...”
“heh.., apa nya yang tidur. Kamu ngak
tidur kan Cuma gulingan aja”
“apa ?! aku tidur tahu..”
“Eki ? apa benar yang kamu lihat itu”
“benar, itu adalah jari tangan. Aku
melihat sedikit jari tangan yang belum tertutupi oleh tanah oleh pria hutan
itu”
“bagaimana kalau dia datang kesini
??!”
“tenang aja, pak wikir dan pak hendra
lagi jaga diluar”
Pagi pun datang, dan semua
murid sekolah hari itu perkemahan di umumkan dibatalkan dan sebagai ganti
perjalanan tersebut akan diberi tugas lain. Seluruh murid merasaa kecewa dan
juga lega. Kecewa karena tidak dapat menjelajah hutan dan lega karena keluar
dari wilayah terjadinya kejahatan.
Namun awan mendung datang
sebelum mereka sampai di bawah. Semua mempergegas langkah mereka. Dan mereka
berhasil sampai tepat pada waktunya. Hujan turun saat mereka sampai di
penginapan yang mereka sewa sebelumnya.
“ok, semuanya masuk ke dalam
penginapan.., Bapak akan menghubungi bus kita terlebih dahulu”
Semua muridpun masuk ke
penginapan. Hujan semakin deras dan deras saja, juga disertai gelegar kilat
petir yang membuat penginapan dan seluruh pemukinan di sekitarnya gelap,
pemadaman listrik.
“hah !! lampunya ?!”
Bus telah di hubungi dan
akan tiba 3-4 jam kemudian karena pemadaman listrik dan hujan. Pak wikir dan
pak hendra juga menceritakan apa yang terjadi di bukit dan Eki di panggil
sebagai saksi. Lalu terungkap bahwa, bukit itu memang sering terjadi kasusu
bunuh diri namun kasus pembunuhan baru kali ini terdengar.
Pemilik penginapan pun
berinisiatif untuk segera menghubungi pihak kepolisian.
“itu gawat, kita harus segera
menghubungi polisi”
Setelah menunggu kurang
lebih 3 jam bus mereka pun datang.
“bus !! busnya sudah datang !”
“ayo semuanya naik !! periksa barang
bawaan kalian dan jangan ada sampai yang tertinggal. Cek absen ketua kelas !!”
“baik pak”
Kring...Kring..Kring...
“Tio ?? handphone mu bunyi
tuh ??!”
“hah.., ini kakak ku..”
Kring...Kring..
“Jeremi, bantu aku absen dulu ya nih”
“ok”
“ya..! ada apa kak ? aku udah di dalam
bus jalan mau pulang..!!”
“benar kah.., syukurlah terus hubungi
kakak keadaanmu ya. Ibu sangat kawatir..”
“iya..iya.., kak pasti aku hubungi
kok.., udah dulu ya kak aku mau absen anak lokal nih”
“ok..ok.., kerjakan tugas mu.. hubungi
aku lagi ya”
“baik..”
“ok.. semua lengkap ! Tio ini
absennya”
Huh !!
Tio kaget saat dia berdiri
kembali ingin mengabsen teman-temannya kembali. Bus telah berjalan dari tempat
awalnya. Tio melihat pria yang di hutan tersebut dari dalam bus. Pria itu
berada di tepi jalan dekat semak yang gelap dengan skop yang masih berada di
tanggannya.
Wajah Tio berubah pujat dan
perlahan duduk kembali ke bangkunya.
“Tio ini absennya..,!”
“Jeremi, tolong berikan ke pak wikir
ya”
“baiklah”
Tio duduk di kursinya
kembali dan melihat tingkah itu Eki dan Juando terheran.
“Tio.., ada apa ?”
“aku melihatnya..!”
“melihat apa ? siapa ?”
“pria yang di hutan ! tadi dia
menatapi bus kita dari tepi jalan dekat semak disana. Namun bus sudah
berangkat..”
“apa ?”
“dia masih membawa skop nya..”
“Tio, udah kita udah aman.., kita akan
segera pulang”
“yah..”
***
Sementara itu keadaan di
rumah.
“bu.., udah ngak usah cemas lagi.. Tio
dalam perjalan pulang kok”
“aku sudah memberi tahunya agar selalu
memberikan kita kabar, jadi jangan cemas lagi ya”
“ya..ya, kamu benar Kiki”
Di dalam kamar Kiki sedang
mengerjakan file-file kasus informasi tentang kasus pak Bino. Dalam kasus
tersebut yang paling di curigai Kiki adalah Fuji. Fuji lah tersangkanya.
“kasus ini, aku sudah mendapatkan
kuncinya. Namun masih ada yang kurang.. sedikit lagi.. sedikit lagi kunci dari
semua ini dan kasus ini dapat ku buka kembali..!!”
“dan.., pertanyaannya dimanakah
sekarang keberadaan, Fuji ??!”
“aku harus mencari alamat tempat
tinggalnya, ya!!”
***
BERSAMBUNG..
Wow.. semakin seru aja nih
rasanya, aku yang nulis semakin semangat juga buatnya nih.. hehehehehee..
Menurut kamu akan
bagaimana cerita selanjutnya...?? apakah kiki dapat mengangkat kasus ini
kembali dan Fuji dapat mendapatkan ganjaran dari kejahatannya atau
bagaimana..??
Hehehehehe..., baca
lanjutannya aja ya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana