Sudah lewat seminggu lebih, lampu kamar apartemen fuji tidak pernah terlihat hidup sejak saat itu.
terlukis senyum yang amat indah sehari-hari di wajah Bino. kenapa fuji belum pulang juga dan kenapa vina selalu datang ke apartemen fuji dan mencari tau keberadaaan fuji dimana.
kenapa semua ini sungguh membinggungkan ??
***
di pedesaan yang jauh dari tempat tinggal fuji, vinda dan boni. seorang pemuda sedang asik dengan cangkulnya, bermain-main dengan batu yang ada di tepian kali yang airnya sangat deras sehingga memekakan telingga.
"kak..! kak..! kakak..!!"
"duh, dia ngak denger nih..!"
"KAKAK.., AYU DAPAT BATU ANEH NIH..!!"
"BATUUU..., MANA ??!"
"heeee.., di bilangi batu baru deh dia dengar sautan ku.., he,, dasar kak fuji..!!!"
"AYO.., KITA PUULAAANG...!!!"
"HA.., IYA"
fuji sedang berada di kampungnya, ia sudah pulang ke rumahnya yang asli tanpa ada pemberitahuan kepada siapapun. baik di apartemennya maupun kedua orang tuanya dan adiknya, Ayu.
ketika sedang asik dengan santapan nya, ia menyalakan televisi dan tepat acara siaran yang menayangkan kasusu bunuh diri yang ada di gunung yang sering kali ia daki. namun dengan cepatnya ia mematikan televisi tersebut. wajahnya berubah menjadi pucat pasif.
"ada apa kak.., kok televisinya di matikan sih..??"
"ngak ada, makan dulu aja baru nanti kita nonton ya..??!"
"ya udah deh.."
***
pagi-pagi hari fuji membasuh wajahnya yang tanpak sangat lelah sekali, apakah tidak lelah wajahnya ia meneliti batu yang ia temukan dikali kemarin. dan hasilnya ia menemukan bahwa batu tersebut hanyalah batu yang umurnya belum terlalu jauh.. fuji ingin menemukan batu yang memiliki umur yang ssangat jauh dan meneliti lebih dalam lagi. namun ia jadi kecewa akan batu kali yang ia temukan tersebut.
"yee.., bukan yang ku cari"
kemudian tiba-tiba ia mendengar suara televisi lagi, berita siaran bunuh diri di lereng gurung yang memakan korban ke-11.
"hee.., bertambah lagi..!!"
"ada apa fuji..,?"
"ngak..!!"
fuji berusaha untuk mengambil remot kendali televisi dan bermaksud untuk mematikannya namuan..
"ngak boleh.., ayu mau nonton kak..!!"
"di beritakan bahwa kasus bunuh diri yang berada di gunung ---, bukan merupakan kasus bunuh diri. dan setelah dilakukan otopsi pada semua korban dan ditemukan beberapa kejanggalan dimana di leher korban terdapat goresan seperti goresan benda kecil tajam yanag halus, seperti sebuah sayatan silet, dan kemudian...."
ibu fuji memandangi anakanya fuji
"fuji, bukannya itu daerah tempat kamu tinggal dan belajar di dekat sana kan..?"
"ha.., i-iya bu.."
"ha.., itu dekat sekali. kamu ngak apa-apa disana..?"
"ngak apa-apa kok.."
"tunggu dulu, kali sering telpon kalau kamu sering ke gunung itu kan..!!"
"i-iya.."
"...."
***
Di lain tempat, Bino sedang memandangi langit yang cerah dengan pakaiannya yang penuh dengan cairan merah dan memegangi sebilah benda tajam dan tangan satu lagi sedang memegangi sehelai benang kaca. hembusan angin pagi membuatnnya bersin seketika.
"huuu.., dingin nya hari ini, tidak seperti kemarin.."
"sebaiknya aku segera pulang ke rumah"
"sebelum itu, aku mau ke sungai dulu membersihkan seluruh bercak cairan ini.., ini sungguh lengket dan amis sekali..huuu"
Bino membasuh baju dan tangganya yang terkena caira tersebut, sampai air sungai berubah warnanya dan mengair begitu saja mengikuti arus yang ada. kemudian setelah semuanya selesai ini pun bergegas pergi dan berjalan menuju rumahnya.
BERSAMBUNG...
Lereng Gunung lanjutan 3
BERSAMBUNG...
Lereng Gunung lanjutan 3
horor
BalasHapus