Laman

Sabtu, 06 Juli 2024

CURHATAN HATIKU YANG TERAMAT DALAM

 Kasian dan malang istri yang cuma dapat patuh saja, namun hati bathinnya merasa terbelenggu... ingin ini..ingin itu mikirin besok ngak bisa buat bahan masak besok, sabun cuci habis, sabun mandi habis, harus disediakan...

Gas habis pula... harus dibeli, beras kosong pula yang ingin ditanak, eh..eh.. token listrik berbunyi pula...


Saat jemur baju hingga daster robek pun tetap dicuci dan dipakai...


Bayang kan, seharusnya dia istri adalah ratu di rumah tangga mu, namun bathinnya terasa seperti pembantu, memang istrimu tidak bisa mencari duit karena itu nafkah yang harus kamu beri padanya. Namun kamu harus tahu juga, baju yang robek dia pakai itu tanggungan nafkah mu juga, capek yang istrimu rasakan adalah tanggungjawabmu, apalagi yang kamu para suami tahu cuma lelah mu mencari duit. Sedangkan yang kamu kira istrimu cuma duduk duduk manja saja, pikirannya banyak sekali...


Sudahlah mengerjakan ini itu, bukan senyum yang ia dapat malah keluh mu lelah cari duit, sedangka  istri mu dari ujung kaki mu hingga ujung rambut.


Menyetrika baju mu, mencucinya, memasakan makanan untukmu, belum lagi kamu minta diurutkan. Padahal yang lebih lelah itu sebenarnya istrimu. Lalu kemana dia minta urut,  sedangkan kamu lelah juga. Kamu tahu dia memahan semua itu dan tetap melayanimu.


Apalah beratnya dalam seminggu ajak istri mu keluar dari rumah dan kegiatan menyibukkannya, ajak dia jalan jalan  jangan kamu tahu cuma kamu suami yang butuh healing.. istri mu juga, dan kamu tahu agar dia bahagia sesekali beri dia kejutan dan hadiah kesenangannya bukan malah hobinya yang kamu larang larang dan mengatakan lebih baik lakukan pekerjaan itu dari pada melakukan hobinya, maka nilai minus yang kamu dapat suami.


Disaat dia istrimu sudah mulai ingin bekerja, kamu malah enggan dan mengaku malu apa kata orang istrinya bekerja sedangkan suaminya dirumah saja.



Sungguh...sebenarnya, kamu anggap istri mu itu siapa ?? Bukankah dia belahan jiwa mu ??

Yang mengurus mu suami setelah ibu mu ๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ™ƒ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana