Laman

Minggu, 22 Oktober 2017

MALAM



***
Genre: keseharian

“Hai bintang dengarlah harapan dan keinginanku untuk menggapai langit nan jauh di sana !!”

Itulah kalimat yang dikatakan oleh seorang bocah perempuan yang berdiri di depan jendela yang masih terbuka.
Tiupan angin malan dengan lembutnya menerpa kain gorden jendela kamarnya, anginpun juga menggiringi rambut panjangnya sehingga rambut otu menutupi segaian dari wajahnya.
Saat malam bocah perempuan itu berdiri, ia tengah menatap bulan dan bintang yang ada dilangitnya malam. Begitu indah seindah caranya...

“bintang.. dan bulan.., mau kah kalian membawa ku bersamamu..??”

Bocah perempuan itu menatap bulan dan bintang yang ada dilangit itu dengan sesama, akan kah bulan dan bintang akan menerima dia bila ia pergi menuju langit.
Suara langkah kaki terdengar dari balik pintu kamarnya, lalu di susul dengan suara ketukan pintu.

“tuk..tuk..”
“sya..”

Bocah perempuan itu terkejut dan dengan cepatnya menutup pintu jendela kamarnya namun ia lupa untuk menutup gorden lalu menjatuhkan diri ke kasur tidurnya.., suara panggilan dan ketukan tidak ada dijawab.. seseorangpun masuk dari luar kamar..

“syani.. apa kamu sudah tidur..?”
“...”

Seorang wanita paruh baya, mengintip wajah bocah itu, dan ia pun tersenyum kecil..

“dia sudah tidur..” J

Dengan tersenyum, wanitapun mencium kening bocah perempuan dan berbisik ditelingga sang bocah.

“mimpi yang indah ya, sya..”

Wanita itupun keluar dari kamar dengan perlahan menutup pintu kamar, takut bocah terbangun dari tidurnya. Namun si bocah ini ternyata tidak tidur, ia menyibakkkan selimutnya dan bangun dari tempat tidurnya berjalan menuju ke jendela kembali.., malam itu ia tidak dapat tidur.., yang ia lakukan hanyalah menatap keluar jendela, malan semakin larut bulan tampak begitu bersinar sekali bulan purnama penuh dengan dikelilinggi oleh bintang-bintang kecil.
Bocah itu tetap berdiri melihat kelanggitnya malam, sekali-kali ia tersenyum. Lalu ia terkejut, ia mendengar suara lolongan anjing dari kejauhan..,

“he.., apa itu..?”

Suara lolongan anjing itu belum berhenti juga, membuat bocah perempuan itu menjadi gelisah dan ia menjadi takut untuk berada di dekat jendela. Lolongannya masih terus terdengar, satu lolongan... dua lolongan.. tiga lolongan..

Suara anjing itu bergema sampai tiga kali, setelah itu berhenti. Bocah perempuan ini merasa heran dimana anjing itu melolong. Kamar bocah itu berada dilantai tiga sehingga ia dapat melihat rumah-rumah yang lain dari ketinggian itu. Ia periksa dengan matanya seolah sedang meneropong, suara tu lolongan itu tidak muncul kembali namun ia melihat sesuatu yang mengumpal diawan, seperti sebuah asap... ya asap.., bocah perempuan itu melihat asap yang awalnya sedikit dan semakin lama asap itu naik ke awan semakin lama semakin tebal...,

Ia melihat asap itu berasal dari sebuah rumah dengan jarak ada sekira 10 rumah dari rumahnya si bocah, lalu tidak lama kemudian ia mendengar suara lain, lolongan anjing itu terdengar kembali lalu diiringi oleh suara serine, serine dari sebuah mobil pemadam kebakaran bukan satu tapi dua, bukan ! ada tiga serine yang saling bergantian berdenggung..

Dari asap yang mengumpal kini, awan terlihat agak kemerahan namun hanya di dekat asap berada. Lolongan anjing itu terus bersautan dengan suara serine pemadam.

Kini malan yang tenang yang ia temui menjadi ramai, yang sunyi menjadi ribut. Ia melihat ada beberapa orang yang keluar dari rumahnya. Mereka terbangun dari tidurnya. Karena suasana semakin tidak tenang bocah perempuan merasa mengantuk, matanya sudah berat untuk ia pikul lagi..., ia berjalan menuju kasurnya tanpa menutup kembali jendelanya tersebut, tirainya juga tetap ia biarkan terbuka sehingga angin dapat memasuki ruangan nya dengan santai.

Bocah itu langsung membaringkan tubuhnya tanpa mengambil selimutnya, kakinya tebuka. Ia tidak mematikan lampu kamarnya. Semuanya ia biarkan saja ia sudah tidak tahan lagi untuk segera memejamkan matanya dan bermimpi indah.

“sya.. tidur dulu..”

Bocah perempuan itupun tidur.

***

Keesokan paginya ia terbangun, kebetulan hari libur ia dapat bangun pagi kesiangan jadi ia putuskan untuk menutup matanya kembali dan tidur lagi.

“tuk..tuk..”

Suara ketukan pintu, terdengar dari luar pintu kamarnya.
Ibunya bocah perempuan itu datang..,

“syani...,? sya..??, apa kamu akan tidur sampai sore..??”
“ayo bangun sya..., mandi lalu sarapan pagi..!!”

Si bocah perempuan ini memalingkan wajahnya dan melihat kearah jendela kembali, matahari bersinar terang memasuki ruang kamar tidurnya.

“silau..”
“itu karena tirainya terbuka...,”

Bocah itu tiba-tiba menggigil, dan bersin sekali-kali

“ada apa sya...??”

Ibu bocah itu memegang kening anaknya, dan suhu badan bocah itu cukup tinggi..

“apa kamu tadi malam membiarkan jendelanya terbuka dan begitu juga tirainya..?”
“...”
“badanmu panas, dan kamu sepertinya flu..”

Ibu si bocah megendong anaknya keluar dari kamar, menuju tempat bak mandi. Menyuruh anaknya sikat gigi dan mencuci mukanya. Lalu menganti pakaiannya dan turun menuju ruang makan.

“Kamu harus makan dulu lalu kemudian ibu akan bawa kamu ke klinik ya..”

Si bocah perempuan pun di bawa ke klinik dekat rumahnya, dan diberi obat demam dan flu..

Merekapun pulang dengan menaiki mobil, bocah perempuan itupun melihat suasan sekitar dan melihat sebuah rumah yang sudah hangus terbakar, namun asap sedikit-sedikit masih ada, rumah itu adalah rumah yang sangat besar namun kini tinggal puing-puingnya saja, tidak ada yang tersisa. Ibu bercerita pada si bocah perempuan itu, bahwa tadi malam rumah tersebut  terbakar di sebabkan ada yang merampok rumah tersebut dan tidak sengaja menjatuhkan puntung rokok diatas sofa. Syukurnya pemilik rumah sedang tidak ada di rumah, mereka sedang mengunjungi ruamh keluarga mereka. Sehingga mereka hanya kehilangan harta bendanya saja.

Bocah perempuan sangat terkejut mendengar cerita ibunya, ternyata anjing yang melolong itu mungkin saat itu si perampok sedang merampok rumah tersebut, kemudian barulah terjadi kebakaran di rumah itu.


Bocah itu mengetahui kejadiannya, karena pada saat itu ia belum tidur.

***
Baca juga cerita karangan lainnya di Cerita Siapa kamu dapat temukan daftarnya di Daftar Karangan ku ini. sampai jumpa lagi ya sobat dan terimakasih telah membaca dan berkunjung ke blog saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana