Laman

Minggu, 22 Januari 2017

Lereng Gunung Lanjutan 8



Lanjutan
                                                                                      Bagian 




Assalamualaikum...
Apa kabar para pembaca postingan ku kali ini... ku doa kan kalain dalam keadaaan yang sehat ya J
Aku ingin tahu nih, apakah kalian suka dengan cerita tentang lereng gunung ini atau tidak..?? mohon beri komentarnya ya..

Cerita sebelumnya, Pil menyarankan Kiki untuk pindah bagian kerja di kriminal. Dan Tio (adik Kiki) sedang mempersiapkan keberangkatannya ke perkemahan yaitu di bukit.. J
***
Setelah direkomendasikan oleh Pil, Kiki pun pindah kerja ke kantor yang menanggani khusus tentang kejahatan kriminal. Dan disanalah banyak informasi yang ia dapatkan tentang kasus yang menimpa pak Bino. Kiki pun menyelidikan dengan penuh seksama dan di dapatkanlah nama orang yang menjadi tersangka utama dari hasil menelusuran Kiki. Dia adalah Fuji.

Tio berangkat mengikuti acara kemah yang diadakan pihak sekolahnya. Persiapan sudah dilakukan dan semua muridpun telah datang dan hadir di lapangan sekolah. bus-bus telah menunggu berita keberangkatan mereka menuju bukit.

Dalam perjalanan menuju bukit suasana riang gembira amatlah terasa, anak-anak sekolah melaksanakan perkemahan yang mana mereka menganggap ini merupakan suatu tempat rekreasi dimana mereka dapat belajar sambil bermain di alam yang terbuka, namun tahukah mereka bukit yang mereka akan datangi adalah bukit yang sama dimana fuji melancarkan serangannya !!!?

“ Tio.. kamu mau ini ?? aku punya persedian banyak untuk kita ngemil nih..!!”
“hoo.., makasih ya Eki..”
“sip.. J
“eh.., aku ngak dibagi Eki ?? aku lapar juga nih.. bagi ya..!!”
“Jeremi mau..?? beli dong..”
“Tio dibagi, aku masa harus beli.., emang berapa? Biar tak beli tuh punya mu..”
“hahahaha.. becanda doang, jangan marah lah bro..!”
“huh.., dasar..”

Setelah beberapa jam dalam perjalanan, akhirnya bus yang membawa 2 rombongan kelas ini pun smpai di tempat tujuan mereka yaitu bukit. Pemandangan yang ditamPilkan sungguh berbeda jauh dari perkotaan dan sangat masih asri dan udara yang segar benar-benar sangat memanjakan mata, pikiran dan suasana hati semua pengunjung bukit.

“salam.., selamat datang di bukit.., bapak pasti perwakilan dari pihak sekolah yang menelpon penginapan kami kemarin kan..?”
“salam, ia buk kami dari sekolah yang sudah menyewa kemarin melalui telpon. Kami ada 2 rombongan bus. Jumlah semua ada 56 orang, termasuk kami 5 orang guru yang mengawasi jalannya perkemahan ini buk”
“ayo, masuk.. saya sudah siap kan semuanya. Dan kita langsung bagi aja ya kamar masing-masingnya”
“iya, silahkan buk..”

Semua siswa dikumpulkan di depan penginapan dan diabsn menurut nama mereka.

“Tio.., bantu bapak ya. Tolong absen teman mu satu kelompok 4 orang ya”
“baik pak”
“yeah.., ketua Tio”
“sssssst..., apaan sih. Aku kan ketua ya tentu aku yang harus absen deh..”

Semua telah berapa di kamar mereka dan kebetulan karena nama mereka berdekatan absennya dan jadi deh. Mereka bertiga dapat sekamar dan tambah satu orang lagi.

“ok.., kita sekamar ya Tio, Eki dan Juando”
“kelompok kita bertambah satu nih, selamat datang Juando !”
“apaan sih kalian ini, kitakan semua emang teman satu kelas..”
“hmm.. memang benar, namun Juando akan semakin akrab dengan kita, ya kan Juando..”

“hehehe.., terserah kamu aja deh, Jeremi”
“ok, Tio kamu tidur disana, Jeremi di sana dan aku disini ya... Juando di sebelah Tio !”
“heh.., kenapa kamu yang putusin Eki..?? ngak curang kamu.., aku mau tidur dekat jendela”

“ngak yang tidur dekat jendela itu Tio aja..”
“kenapa gitu,,??”
“heh.., kamu kayak ngak kenal Tio aja, dia itu mudah kepanasan. Dan kalau lagi kepanasan kamu tahu kan dia ngapain..??”

“hi...!! iya, kamu benak tuh Eki..”
“emang kalau Tio, kepanasan dia ngapain..??”
“heh.., Juando. Aku kasih tahu ya.. jangan dekat-dekat Tio kalau dia lagi kepanasan, karena dia suka nendang dan mukulin orang lhoh..!!”
“heh.., jadi ketua kelas seperti itu ya??”

“enak aja kamu bilang, mana ada aku lakuin itu ama kalian..”
“apa jadi kamu ngak nyadar ya, kami tahu ya kan Eki..?? karena kami yang merasakan dampaknya, kamu keasikkan tidur sih..”
“untuk itu kami susah tidur deh, waktu kita nginap di rumah aku dulu”

“wah.., parah kalian nih ya.. heeeeee...”
“hahahahha..., kalian udah sahabat dari dulu ya. Aku jadi iri nih..”
“jangan gitu deh Juando,, jangan segan dengan kami ok..”
“ok deh, makasih J

Sementara itu, di kejahuan jalan dekat penginapan seorang laki-laki dengan skopnya sedang memandangi lampu yang menyala di setiap kamar yang di sewa oleh pihak sekolah. dengan senyuman tipis, ia pun pergi ke balik semak-semak dan membawa sekopnya itu dan sebuah kantong plastik hitam besar yang ada di tangan satunya lagi.
***
Kring..kring..kriiiiiing.....

“heehhhhe..., siapa yang nelpon”
“kakak ??!”
“heh, kakak nelpon emang jam berapa nih..??”
“udah jam 08:14, HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH..!!”
“kita terlambat nih,,, mereka masih belum bangun juga..!!”
“Oooooooi !! bangun kalian semua ini udah pagi...!!”

Kelompok sekamar dari Tio semuanya pada telat bangun dan sesuai dengan peraturan yang di sepakati bersama, mereka berempat kena hukuman untuk membantu kebutuhan pendakian dan kemah di bukit.

Tio dan teman-temannya pun setelah sarapan mereka memasuki hutan dan mulai memanjati bukit.

“ok.., semuanya semalan kalian semua sudah bersantai dan dapat tidur yang nyenyak di penginapan, sekarang waktunya untuk menjelajah dan bernaung di bukit ini. lihatlah dan pelajari semuanya. Dan jangan membuat kerusakan dan jangan mengambil sesuatu dari alam yang kalian belum tahu. Paham semuanya”

“semua harus bergerak sesuai arahan, tidak boleh berkelahi atau semacamnya ikuti guru-guru pemandu kalian”
“ya, pak..!!”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana