Laman

Minggu, 21 Desember 2014

salah sangka gelang kaki yang putus



hello,,
apa kabarnya semua, nah kali ini saya akan posting pendek saja dan semoga semuanya suka ya. ok langsung aja silahkan membaca :)


SALAH SANGKA GELANG KAKI YANG PUTUS

Sore itu kak salma pulang dari berbelanja di mall, ia membuka salah satu plastik belanjanya dan memperhatikan sebuah kotak berwarna merah pada ica lalu kak salma membukanya dan “ wow indah sekali “ sebuah gelang perak yang sangat indah sekali yang kak salma perlihatkan kepada  ica.

Kak salma menaruh gelang kaki tersebut di atas meja belajarnya. Gelang kaki itu begitu cantik begitu pikir ica “bagaimana kalau aku mencobanya duu.., dan kak salma tidaak akan tahu itu...”

Bayangan gelang perak tersebut masih berada di dalam benaknya ica, namun ia belum dapat kesempatan untuk mencoba memakainya.

Ia harus segera mungkin kalau kak salam sudah memakainya maka tidak ada kesempatan ica utnuk mencobanya, karena kak salma sangat tidak suka dan akan marah jika gelangnya dipakai orang lain, namun bagaimana caranya agar ica dapat memakainya.

Diam-diam pada saat kak salma mandi, ica masuk ke dalam kamarnya kak salma dan mencari dengan perlahan letak gelang itu.., dan ia menemukannya gelang itu.

Gelang itu masih berada di tempatnya, kotak berwarna merah dan gelang itu dengan indahnya berkilauan bagai sesuatu yang amat membahagiakan hati ica yang melihat, ia juga menginginkan gelang yang sama seperti kak salma punya namun ia tidak akan sanggup untuk membelinya.

Dan tidak mungkin untuk  ia memintanya, karena kk salma tidak akan memberikannya.
Ica mengambil gelang tersebut dan mengenakannya namun tidak beberapa detik ia kenakan di lengan kirinya, gelang itu jatuh..

“he..??”
“kenapa ini.., PUTUS..!!!”

Gelang itu terputus begitu saja, jangtung icapun berdegup kencang karenanya.., bagaimana bila kak salma mengetahuinya.., apa yang akan dilakukan kak salma..??, kak salma pasti marah besar sekali..?? ia tidak mau untuk berbicara dengan ica...!!!

Semua pikiran buruk yang terlintas di dalam benak ica, karena ia telah memutuskan gelang baru milik kakaknya yang dengan sengaja memakainya dengan tanpa seizin yang punya.

Perasaan beralah menghantui ica, ia kabur dan pergi dari kamar kak salma sebelum kak salma datang ke kamar ddn selesai mandi. Ica menaruh kembali gelangitu kedalam kotaknya semula dan bergegas pergi dari sana.

Keesokan harinya, dengan gugupnya dan cangungnya ica pergi kesekolah tanpa melihat kakakny itu, dan membuat kak salma juga terheran melihat tingkah laku adiknya itu. Sesampai di sekolah ia bercerita pada temannya yuli tentang kejadian itu.

“sudah lah ica.., kamu jangan takut mengaku aja sama kak salma... dan minta maaf tentang apa yang kamu lakukan ia pasti akan mengerti kok..”

“tapi yuli, kak salma pasti marah..!”
“bagaimana lagi, kamu memang salahkan..”
“tapi..”

“udah ngak apa kok, dari pada kamu jadi seperti sekarang ketakutan atas ke salahan diri sendiri, lebih baik minta maaf dan menerima apa yang akan terjadi...”
“aku akan bantu kamu untuk menjelaskan nya ke kak salma, tenang aja ya..”

Sepulang sekolah, ica dan yuli pergi menemui kak salma yang ada di dapur.
“kak..”
“ya..., tunggu bentar lagi siap ya..”
“kak ica mau minta maaf..”
“minta maaf kenapa..?”

“itu kak..itu ge...”
“apa sih yang mau kamu katakan..., kak lagi masak nih nanti malah gosong nih masakan..”
“gelang kakak putus gara-gara ica, jadi maafkan ica ya kak..”
“he.., kok kamu tahu gelang kakak putus..”

“maaf kak ica yang mutuskan, ica masuk kekamar kaka dan mau mencoba sendiri gelang itu tapi ngak tahu kenapa gelangnya jatuh dan putus..”

“apa..!!”
“maaf kak ica ya kak..”
“haaaaahahahahaha..”
“kenapa minta maaf, ngak apa juga kali,  tau ndak gelangnya memang dah putus dari kemarin.., makanya kakak masuk kan kedalam kotak merah itu.., kalau ngak udah akak pakai sekarang dan dari kemarin..”

‘jadi gelangnya memang sudah putus sebelum ica memakainya..”
“ia..”
“jadi bukan karena ica..??”

“bukanlah..”
“tapi kenapa kamu masuk seenaknya ke kamar orang ngak boleh tau..!!”
“hee.., maaf kak”
“kakak jangan marah..”

“yaa udah kamu sekarang udah sadarkan, ngak boleh seperti itu..”
“ia..”
“besok kalau kamu mau coba, bilang sama kakak, kakak pinjamkan..”
“memang boleh..”
“keapa ngak, kamu kan adik kakak..”

“he., udah ah.. kaka mau masak dulu nanti malah makan sambal gosong kita..”
“ia, makasih ya kak, makasih ya yuli..”
“ia sama-sama”

yup, begitu lah cerita tersebut terjadi, apakah ada kesan buat anda, apakah anda memiliki ide lain buat saya untuk kelanjutan berikutnya hmmmm....., silahkan berikan komentar ya dan akhir kata sampai ketemu di posting lain nya dah..
terimakasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana