Laman

Kamis, 06 Februari 2014

ceritasi embun dan melodi


posting kali ini adalah cerita yang singkat saja, hanya menceritakan sedikit tidak banyak, tapi moga pembaca suka :)
siang in cuaca agak mendung dan kelihatan seperti mau hujan, hmm... ternyata sudah sebulan kotaku tidak di guyur hujan. akankah hari ini hujan turun ??
selamat membaca :)


                                                         Embun

   Sungguhku tidak mengerti apa salahku, dengan diamnya dan tatapannya itu. Aku sudah tau kita tidak bissa bersama, namun setiap kali di waktu suasasna dimana embun menyelimuti di dekat dedaunnan pagi, ingatan tentangnya terus saja terbayang,, aku heran bagaimana aku dapat melupakannya ??, bagaimana carany agar ia dapat pergi dari pikiran ku dan memulai hari berembun itu dengan kehangatan sinar mentari yang baru dan yaang akan membuatku melupakan si embun itu..,
 
   Ku sebut ia embun, karena  ia sangat dingin padaku, walau aku selalu ingin membuat ia hangat seperti mentari, namun ialah embun dan akan tetap menjadi embun, yang dingin da sejuk bila terus merasakan dinginnya kamu akan sakit dan terserang flu.

   Hari berikutnya akan kucari saja mentari yang akan menghangatkanku, dan tidak akan membuatku kedinginan lagi,, namun di sela-sela itu embun selalu datang untuk yang pertama kalinya di hari itu. Embun datang menghampiriku, tidak seperti biasanya hingga heranku dibuatnya seketika kini ia yang ku katakan embun karena sikap dinginnyayang dingin padaku hari itu memperjatikanku dengan tatapan yang tidak biasa seolah ia telah lama tidak melihatku, sikap yang dingin bagai embun itu ia ubah penuh dengan kegembiraan penuh kehangatan, ku bertanya pada si embun iru
“apa kamu baik saja ?? kamu kelihatan bukan dirimu saja..??!”

Namun ia menjawab
“aku baik-baik saja kok.., aku Cuma mua bilang ke kamu bahwa aku meminta maaf, atas selama ini aku bersikap dingin terhadapmu, namun kamu tetap memperhatikanku.., maaf kan aku ya..”

Si embun telah menyadari sikapnya yang selalu dingin itu
“ia.. tidak apa-apa..”
   Namun apa yang terjadi, esok harinya si embun hilang, hilang di terbangkan oleh angin yang membawanya pergi jauh dariku, sungguh embun datang dan pergi semaunya, walau begitu embun kesejukannya tidak akan hilang di hatiku.

                                                                    *****




Melodi ♫....♪..

   Sungguhkku sangat sayang padamu, sejak kecil dirimu dan aku bermain dan bercanda bersama, berlari-lari kesana adn kemari walau kadang tangan ku sakit karena kukumu. Bila engkau datang tidak lupa ku suara gemerincing kalungmu berbunyi dan aku sudah tau pasti itu adalah dirimu.., kini aku hanya dapat mengenangmu, kini engkau telah pergi dan tiaada disini, engkau pergi untuk selamanya...

   Sungguh hingga kini aku hanya dapat mengenangmu, dan hingga kini aku masih mengingatmu, tidak ada yang sepertimu walau banyak yang lain, yah.. kamu berbeda dari yang lain walau kamu hitam dan mereka putih, kuning dan ada juga yang belang. Kecelakaan itu sungguh tragis, aku melihat sendiri.

   Kamu tertabrak, namun dalam keadaaan itu kamu masih sempat untuk berjalan ke tepi jalan. Ku tak kuasa menahan tangis di saat itu, ku berlari pulang ke rumah dan saatku kembali, kau suddah di bawa pergi oleh penabrakmu. Semoga kamu bahagia disana melodi anak kucing hitamku,, melodi  serius amat bacanya hehehehehe....


1 komentar:

Berkomentarlah dengan kata yang bijaksana