Lanjutan
Bagian
Assalamualaikum...
Apa kabar
para pembaca postingan ku kali ini... ku doa kan kalain dalam keadaaan yang
sehat ya J
Aku ingin
tahu nih, apakah kalian suka dengan cerita tentang lereng gunung ini atau
tidak..?? mohon beri komentarnya ya..
Cerita sebelumnya, Pil menyarankan Kiki untuk pindah bagian kerja di
kriminal. Dan Tio (adik Kiki) sedang mempersiapkan keberangkatannya ke
perkemahan yaitu di bukit.. J
***
Setelah direkomendasikan oleh Pil, Kiki pun pindah kerja ke kantor yang
menanggani khusus tentang kejahatan kriminal. Dan disanalah banyak informasi
yang ia dapatkan tentang kasus yang menimpa pak Bino. Kiki pun menyelidikan
dengan penuh seksama dan di dapatkanlah nama orang yang menjadi tersangka utama
dari hasil menelusuran Kiki. Dia adalah Fuji.
Tio berangkat mengikuti acara kemah yang diadakan pihak sekolahnya.
Persiapan sudah dilakukan dan semua muridpun telah datang dan hadir di lapangan
sekolah. bus-bus telah menunggu berita keberangkatan mereka menuju bukit.
Dalam perjalanan menuju bukit suasana riang gembira amatlah terasa,
anak-anak sekolah melaksanakan perkemahan yang mana mereka menganggap ini
merupakan suatu tempat rekreasi dimana mereka dapat belajar sambil bermain di
alam yang terbuka, namun tahukah mereka bukit yang mereka akan datangi adalah
bukit yang sama dimana fuji melancarkan serangannya !!!?
“ Tio.. kamu
mau ini ?? aku punya persedian banyak untuk kita ngemil nih..!!”
“hoo..,
makasih ya Eki..”
“sip.. J”
“eh.., aku
ngak dibagi Eki ?? aku lapar juga nih.. bagi ya..!!”
“Jeremi
mau..?? beli dong..”
“Tio dibagi,
aku masa harus beli.., emang berapa? Biar tak beli tuh punya mu..”
“hahahaha..
becanda doang, jangan marah lah bro..!”
“huh..,
dasar..”
Setelah beberapa jam dalam perjalanan, akhirnya bus yang membawa 2
rombongan kelas ini pun smpai di tempat tujuan mereka yaitu bukit. Pemandangan
yang ditamPilkan sungguh berbeda jauh dari perkotaan dan sangat masih asri dan
udara yang segar benar-benar sangat memanjakan mata, pikiran dan suasana hati
semua pengunjung bukit.
“salam..,
selamat datang di bukit.., bapak pasti perwakilan dari pihak sekolah yang
menelpon penginapan kami kemarin kan..?”
“salam, ia buk
kami dari sekolah yang sudah menyewa kemarin melalui telpon. Kami ada 2
rombongan bus. Jumlah semua ada 56 orang, termasuk kami 5 orang guru yang
mengawasi jalannya perkemahan ini buk”
“ayo, masuk..
saya sudah siap kan semuanya. Dan kita langsung bagi aja ya kamar
masing-masingnya”
“iya, silahkan
buk..”
Semua siswa dikumpulkan di depan penginapan dan diabsn menurut nama
mereka.
“Tio.., bantu
bapak ya. Tolong absen teman mu satu kelompok 4 orang ya”
“baik pak”
“yeah.., ketua
Tio”
“sssssst...,
apaan sih. Aku kan ketua ya tentu aku yang harus absen deh..”
Semua telah berapa di kamar mereka dan kebetulan karena nama mereka
berdekatan absennya dan jadi deh. Mereka bertiga dapat sekamar dan tambah satu
orang lagi.
“ok.., kita
sekamar ya Tio, Eki dan Juando”
“kelompok kita
bertambah satu nih, selamat datang Juando !”
“apaan sih
kalian ini, kitakan semua emang teman satu kelas..”
“hmm.. memang
benar, namun Juando akan semakin akrab dengan kita, ya kan Juando..”
“hehehe..,
terserah kamu aja deh, Jeremi”
“ok, Tio kamu
tidur disana, Jeremi di sana dan aku disini ya... Juando di sebelah Tio !”
“heh.., kenapa
kamu yang putusin Eki..?? ngak curang kamu.., aku mau tidur dekat jendela”
“ngak yang
tidur dekat jendela itu Tio aja..”
“kenapa gitu,,??”
“heh.., kamu
kayak ngak kenal Tio aja, dia itu mudah kepanasan. Dan kalau lagi kepanasan
kamu tahu kan dia ngapain..??”
“hi...!! iya,
kamu benak tuh Eki..”
“emang kalau Tio,
kepanasan dia ngapain..??”
“heh.., Juando.
Aku kasih tahu ya.. jangan dekat-dekat Tio kalau dia lagi kepanasan, karena dia
suka nendang dan mukulin orang lhoh..!!”
“heh.., jadi
ketua kelas seperti itu ya??”
“enak aja kamu
bilang, mana ada aku lakuin itu ama kalian..”
“apa jadi kamu
ngak nyadar ya, kami tahu ya kan Eki..?? karena kami yang merasakan dampaknya,
kamu keasikkan tidur sih..”
“untuk itu
kami susah tidur deh, waktu kita nginap di rumah aku dulu”
“wah.., parah
kalian nih ya.. heeeeee...”
“hahahahha...,
kalian udah sahabat dari dulu ya. Aku jadi iri nih..”
“jangan gitu
deh Juando,, jangan segan dengan kami ok..”
“ok deh,
makasih J”
Sementara itu, di kejahuan jalan dekat penginapan seorang laki-laki
dengan skopnya sedang memandangi lampu yang menyala di setiap kamar yang di
sewa oleh pihak sekolah. dengan senyuman tipis, ia pun pergi ke balik
semak-semak dan membawa sekopnya itu dan sebuah kantong plastik hitam besar
yang ada di tangan satunya lagi.
***
Kring..kring..kriiiiiing.....
“heehhhhe...,
siapa yang nelpon”
“kakak
??!”
“heh,
kakak nelpon emang jam berapa nih..??”
“udah
jam 08:14, HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH..!!”
“kita
terlambat nih,,, mereka masih belum bangun juga..!!”
“Oooooooi !! bangun kalian
semua ini udah pagi...!!”
Kelompok sekamar dari Tio semuanya pada telat bangun dan sesuai dengan
peraturan yang di sepakati bersama, mereka berempat kena hukuman untuk membantu
kebutuhan pendakian dan kemah di bukit.
Tio dan teman-temannya pun setelah sarapan mereka memasuki hutan dan
mulai memanjati bukit.
“ok..,
semuanya semalan kalian semua sudah bersantai dan dapat tidur yang nyenyak di
penginapan, sekarang waktunya untuk menjelajah dan bernaung di bukit ini.
lihatlah dan pelajari semuanya. Dan jangan membuat kerusakan dan jangan
mengambil sesuatu dari alam yang kalian belum tahu. Paham semuanya”
“semua harus
bergerak sesuai arahan, tidak boleh berkelahi atau semacamnya ikuti guru-guru
pemandu kalian”
“ya, pak..!!”